Perempuan Sulut Harus Mandiri dan Tangguh

Perempuan Sulut Harus Mandiri dan Tangguh

SULUTDAILY|| Manado- Seluruh kaum perempuan di provinsi sulawesi utara diharapkan mampu menjadi pribadi yang mandiri, tangguh dalam menghadapi kehidupan di era modern ini. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Provinsi Sulut Ir. Siswa R Mokodongan saat memimpin apel korpri sekaligus memperingati hari Kartini, yang diselenggarakan Kamis (21/04/2016),  di lapangan upacara kantor gubernur sulut.

Ny. A. M. Tine WaworoentoeMelalui momentum peringatan hari Kartini ini juga para Perempuan di Sulut harus mampu mewujudkan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Walaupun disadari saat ini masih banyak kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang masih sulit dicarikan solusi. Dalam konteks itu Sekprov mengajak seluruh stakeholders untuk mendorong dan meningkatkan karya serta kerja dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, dengan mensukseskan program akhiri kekerasan pada perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia, dan akhiri ketidakadilan akses ekonomi bagi perempuan.

Sementara itu Yuswandani Adiloekito mengatakan bahwa dari jaman Kartini sampai  sekarang ini kematian ibu melahirkan memang sudah berkurang tapi masih lumayan tinggi. ” Pemahaman mengenai kesehatan reproduksi perempuan juga belum terlalu memuaskan meskipun sudah lebih maju. Semoga semangat pahlawan pahlawan  perempuan pendahulu membawa perubahan kearah yang lebih baik bagi kaum perempuan masa kini,”tulis Ibu Adi  dimedsos.

Wanita Minahasa (Minut) antonetee waroh

Wanita Minahasa (Minut) antonetee waroh

Lain lagi dengan Pengusaha Batik Minahasa Sandra Rondonuwu, memaknai hari Kartini beliau menuliskan di status fbnya sejumlah perempuan Minahasa yang menjadi Idolanya . Yakni Wilhelmina Warokka (Mien) seorang guru Perempuan pertama di Meisjesschool Tomohon. Ny. Maria Y. Walanda-Maramis,Pendidik,pendiri Sekolah,Penulis dan Pejuang Pergerakan Kemerdekaan. Pejuang Hak Politik Perempuan utk Duduk sbg anggota Parlemen yg berhasil sampai ke Batavia dan diterima dan ia menjadi Anggota Minahasa Raad.

Wulankajes Rachel Wilhelmina Ratulangi (kakak Dr. Sam Ratulangi dan istri Mayoor A.H.D. Supit) Perempuan Indonesia pertama yang merebut ijasah K.E. (Kleinambtenaar) tahun 1898. Wulan Ratulangi (kakak kedua Dr. Sam Ratulangi) Perempuan Indonesia pertama yang berhasil memperoleh ijasah Hulpacte tahun 1912. Nona Marie Doodoh orang Indonesia pertama yang lulus Europeesche Hoofdacte.

Stientje Ticoalu-Adam pembicara dalam Kongres Pemuda Indonesia tahun 1926 dan 1928. Johana Masdani-Tumbuan pembaca teks Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda tahun 1928. Ny. S.K. Pandean singa betina dari Minahasa. Dr. Marie Thomas dokter perempuan pertama Indonesia lulusan STOVIA tahun 1922.

Dr. Anna Warouw dokter perempuan kedua Indonesia lulusan STOVIA tahun 1924. Dr. Dee M.A. Weydemuller dokter prtempuan ketiga Indonesia lulusan NIAS Surabaya 1924. Prof. Dr. Annie Abbas-Manoppo sarjana hukum Perempuan pertama Indonesia lulusan HKS Batavia tahun 1934 juga guru besar Perempuan pertama Indonesia.

Ny. A. M. Tine Waworoentoe (anak A.L. Waworuntu) walikota Perempuan pertama Indonesia tahun 1950. Antonetee Waroh , Peremuan Minut yang anggota parlemen Perempuan pertama di Indonesia Timur. Dr. Agustina/Zus Ratulangi (anak Dr. Sam Ratulangi) anggota parlemen perempuan & termuda di Indonesia.” (Jr )

TAGS
Share This