Covid-19 Mulai Mengincar Bayi Neonatus

Covid-19 Mulai Mengincar Bayi Neonatus

Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 28 hari (0 – 28 hari). neonatal adalah periode yang paling rentan untuk bayi yang sedang menyempurnakan penyesuaian fisiologis yang dibutuhkan pada kehidupan ekstrauterin.Foto.ilustrasi

SEORANG bayi perempuan neonatus berumur 3 hari yang dirawat di ruang isolasi Covid-19 RSUP Prof Kandou akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya Selasa (21/04/2020).

Keluarga asal Kotamobagu ini rupanya tidak menerima jika sang bayi di proses wrapping, dan tidak mau dilakukan proses jenazah standar covid-19, meski sudah diberi edukasi oleh pihak RSUP.

Hingga kemudian pada sore itu, jenazah dibawa paksa pulang oleh orang tuanya dengan menggunakan kendaraan Avansa warna putih.

Aparat kepolisianpun melakukan pengejaran. Personil Polres dan Gugus Tugas Covid-19 Kotamobagu sudah menanti di perbatasan, namun sang bayi almarhumah ternyata tidak dibawa pulang ke Kotamobagu tapi dimakamkan di Likupang tanpa prosedur Covid-19.

Jubir Gugus Tugas Covid-19 Sulut dr Steaven Dandel membenarkan kejadian ini.” Iya benar, bayi ini sudah terkonfirmasi sebagai PDP. Pihak manajemen RSUP Prof Kandou sedang memproses semua pihak yang lalai,” kata dr Dandel kepada Sulutdaily.com.

Menurut dr. Dandel, keluarga yang bersangkutan akan melapor ke Dinkes Kotamobagu dan yang terlibat dipemakaman akan dikarantina dan diperiksa Rapid Test.

” Keberadaan keluarga sudah dilacak pihak kepolisian, keluarga dan semua yang terlibat dalam pemakaman akan dikarantina dan di Rapid Test,” kata dr Dandel.

3 Bayi Neonatus Terkonfirmasi PDP, 2 Meninggal

Data terkini Selasa (21/04/2020) yang di update Gugus Tugas Covid-19 Sulut terdapat 20 pasien positif Covid-19, 62 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 224 Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Menurut Jubir Gugus Tugas Covid-19 Sulut dr Dandel MPH, hingga saat ini terdapat 33 pasien yang meninggal saat terkonfirmasi PDP. ” Dari jumlah 33 tersebut 3 hasil laboratoriumnya positif, 16 negatif dan 14 sedang menunggu hasil,”ungkap dr Dandel.

Protap baru di seluruh RS rujukan dan RS pendamping Covid-19 untuk melakukan Rontgen dada atau yang disebut juga dengan rontgen thorax adalah pemeriksaan dengan menggunakan radiasi gelombang elektromagnetik guna menampilkan gambaran bagian dalam dada. Melalui rontgen dada, dapat dilihat gambaran jantung, paru-paru, saluran pernapasan, pembuluh darah, dan nodus limfa.

” Pasien terkonfirmasi PDP ketika gejala yang dialami pasien dan melihat hasil rontgen thorax,” katanya.

Salah satu bayi dimakamkan tanpa standar pemakaman Covid-19

Terdapat 3 bayi neonatus dalam bilangan PDP ini. 2 bayi sudah meninggal dunia dan 1 bayi masih dalam ruang isolasi RSUP Prof Kandou.

” 2 bayi yang meninggal memang ada kelainan bawaan. Bayi 8 hari asal Sangihe tidak memiliki lubang Anus. Selanjutnya bayi 3 hari asal Kotamobagu memiliki kelainan di usus besarnya dan memerlukan operasi,” ujar dr Dandel.

Sementara itu, seorang bayi baru lahir harus bersama dengan sang ibu positif Covid-19 di ruang isolasi RSUP Prof Kandou.

” Mengapa tidak dipisahkan dari ibunya tentu harus ditanyakan ke Dokter Penanggung Jawab Pasien,” ujarnya.

Bayi Rentan Tertular COVID-19

Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 28 hari (0 – 28 hari). neonatal adalah periode yang paling rentan untuk bayi yang sedang menyempurnakan penyesuaian fisiologis yang dibutuhkan pada kehidupan ekstrauterin.

Tingkat morbiditas dan mortalitas 
neonatus yang tinggi membuktikan kerentanan hidup selama periode ini.

Dr. dr. Suryadi Tatura

Menurut Dokter Anak Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis Dr. dr. Suryadi Nicolaas Napoleon Tatura, Sp. A (K) 
penularan dari ibu ke bayi selama di dalam kandungan sangatlah jarang terjadi, namun setelah bayi lahir rawan terkena covid-19 melalui penularan dari orang ke orang.

“Ada beberapa kasus bayi yang positif covid-19 tidak lama setelah dilahirkan. Namun masih belum diketahui apakah bayi tersebut tertular covid-19 dari dalam kandungan atau setelah lahir,” kata Dr Suryadi yang akrab disapa Dr Didi.

Menurutnya, hingga saat ini virus covid-19 tidak ditemukan dalam cairan ketuban, darah plasenta dan ASI, namun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui lebih detail.

“Berdasarkan literatur hingga saat ini, penularan covid-19 pada bayi usia < 1 tahun pasti dikarenakan adanya kontak dengan anggota keluarga dewasa dengan covid-19

Laporan kasus bayi yang terkena covid-19 masih sedikit, hal ini bisa disebabkan karena gejalan pada bayi dengan COVID-19 umumnya ringan atau bisa tanpa gejala

“Gambaran Klinis bayi dibawah 1 tahun dengan COVID-19 umumnya hanya demam, dapat disertai dengan batuk berdahak dan pilek,” jelasnya.

Nah, apa yang harus dilakukan para ibu biar bayi dan balita tidak tertular COVID-19? Untuk ibu yang sedang menyusui dan memiliki gejala atau positif COVID-19 dapat melakukan beberapa cara berikut untuk mencegah pelunaran virus ke bayi:

  1. Sebaiknya tidak menyusui bayi secara langsung, namun dengan cara memeras ASI dan diberikan dengan botol yang sudah dicuci bersih
  2. Mencuci tangan sebelum meyentuh bayi
  3. Gunakan masker saat menyusui
  4. Mencuci tangan sebelum memegang botol susu atau alat pompa ASI, lalu cuci bersih dengan sabun setelah menggunakan alat tersebut .(***)

CATEGORIES
Share This