
Evke Kumajas Ajak Kader dan Simpatisan Repdem PDIP Maknai Peristiwa 27 Juli 1996
SULUYDAILY||Minsel- Peristiwa kelam kerusuhan 27 Juli 1996 yang disebut KUDATULI merupakan sejarah perjuangan yang tidak terlupakan bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Evke Kumajas, Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Minahasa Selatan mengajak Kader Repdem dan PDI Perjuangan serta simpatisan untuk memaknai peristiwa Kudatuli sebagai Perjuangan Partai dalam merebut Demokrasi sejati dan sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem otoriter orde Baru.
“Peristiwa 27 Juli 1996 merupakan sebuah perjuangan aktivis Pro Demokrasi dan simpatisan ibu Megawati untuk merebut Demokrasi yang dirampas oleh sistem otoriter orde Baru yang menghendaki Ketua Umum PDI Ibu Mega harus diganti dengan Soeriadji,” katanya.
Ia menjelaskan, aktivis dan simpatisan Pro Megawati memenuhi sekretariat partai (jln Dipenogoro) untuk melakukan orasi politik dukungan untuk ibu Megawati dan juga cikal-bakal perjuangan rakyat melawan sistem orde Baru.
“Sebagai kader dan simpatisan PDI Perjuangan kita harus memaknai perjuangan Partai ini sebagai upaya perjuangan demokrasi yang kita nikmati sampai hari ini,”ujarnya.
“Semua itu karena pengorbanan perjuangan 5 orang yang meninggal pada peristiwa itu, 23 orang hilang, 124 pendukung Pro Mega ditangkap dan 143 orang luka-luka juga semua aktivis dan Simpatisan Megawati di daerah-daerah yang berjuang rebut Demokrasi,”tambah Evke.
Repdem Minsel selalu memperingati peristiwa ini sebagai bentuk mengenang kembali perjuangan Partai dan selalu memperingati dengan senior Partai yang berjuang sejak zaman orde baru yang pernah dipenjara, dipukul, ditindas oleh rezim Orde baru.
Peristiwa Kudatuli ini selalu dikenang oleh seluruh masyarakat Indonesia dan Kader Simpatisan PDIP yang setiap tahun memperingati peristiwa ini sebagai bentuk perjuangan rakyat Indonesia merebut Demokrasi dan melawan sistem pemerintahan orde baru saat itu yang otoriter. (**)