Teknik Fakoemulsifikasi Sembuhkan Pasien Buta Katarak

SULUTDAILY|| Manado – Penyakit Katarak, selain dinobatkan sebagai penyebab gangguan penglihatan terbanyak kedua di seluruh dunia, katarak juga dapat menyebabkan kebutaan. Dengan demikian, katarak selalu menjadi masalah prioritas penyakit mata yang harus segera ditangani melalui tindakan operasi guna proses penyembuhan.

Dokter spesialis mata Siloam Hospitals Manado, dr. Samuel Malingkas, Sp.M (K) menjelaskan, operasi katarak dapat dilakukan dengan beberapa teknik operasi yaitu :

Intra Capsular Cataract Extraction (ICCE)

Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE),

SICS (Small Incision Cataract Surgery), dan

Teknik Fakoemulsifikasi (Phaco Emulsification).

“Operasi katarak melalui teknik Fakoemulsifikasi merupakan pilihan terbaik saat ini yang hanya membutuhkan luka sayatan kecil dan proses penyembuhan yang relatif singkat, pun Siloam Hospitals Manado telah memiliki layananan bedah katarak Teknik Fakoemulsifikasi ini,” ungkap dr Samuel secara langsung melalui aplikasi YouTube Siloam Hospitals Manado, Rabu, (25/08/2021).

Dokter Samuel Malingkas yang juga adalah Konsultan Infeksi Imunologi dari Rumah Sakit Siloam Manado itu melanjutkan, akan teknik Fakoemulsifikasi memiliki banyak banyak keuntungan atau keunggulan bedah operasi katarak terupdate ini, yaitu fungsi penglihatan menjadi lebih baik, keadaan refraksi stabil, berkurangnya reaksi peradangan pasca operasi, mengurangi pembengkakan kornea mata, mengurangi terjadinya katarak sekunder pada kapsul lensa, luka operasi kecil bahkan tersamar tidak terlihat.

“Namun operasi katarak melalui Fakoemulsifikasi ini memiliki tantangan tersendiri yang harus dipersiapkan pasien dan keluarga. Contohnya biaya yang masih cukup tinggi karena memerlukan tehnik operasi khusus, menggunakan lensa implantasi yang dilipat. Pun ada resiko terjadinya ruptur kapsul lensa pada katarak yang keras atau densitas,” tutur Samuel mengingatkan.

Menurutnya, melakukan konsultasi pada dokter mata sebelum menetapkan keputusan operasi katarak adalah hal ideal. Dijelaskan Samuel, akan biaya operasi katarak yang tidak murah membuat banyak pasien menunda untuk segera operasi katarak, padahal penundaan terhadap operasi katarak lambat laun dapat menyebabkan kebutaan pada penglihatan.

Oleh sebab itu, diperlukan adanya perhitungan perbandingan mengenai biaya operasi katarak. Perhitungan tersebut dapat dilakukan menggunakan perhitungan analisis efektifitas biaya atau Cost Effective Analysis (CEA) dengan metode Quality-Adjusted Life Years (QALY) atau penghitungan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hidup pasien dengan adanya intervensi dari penyedia pelayanan kesehatan.

Hal Umum Buta Katarak

Dokter spesialis mata Siloam Hospitals Manado, dr Samuel Malingkas Sp.M (K), menjelaskan bahwa kebutaan karena katarak masih memegang angka tertinggi. Melalui data dari Kementerian Kesehatan tahun 2014, penderita kebutaan mencapai 2,2 % dari total populasi, pravelensi terbesar pada masyarakat diatas usia 65 tahun.

Selanjutnya, Dokter Spesialis Mata, Konsultan Infeksi Imunologi dari Rumah Sakit Siloam Manado yang berlokasi dibilangan pusat kota Menado ini, mengatakan akan penyakit katarak, ketika lensa mata menjadi keruh, buram atau berkabut sehingga penglihatan terganggu atau menjadi tidak jelas.

“Apabila kondisi pada mata katarak ini dibiarkan tanpa penanganan medis dapat berakibat kebutaan,” ungkap Samuel Malingkas.

Dijelaskan melalui edukasinya yang secara berkelanjutan dilakukan manajemen Siloam Hospitals Manado, bahwa faktor resiko katarak disebabkan beberapa hal, yaitu :

  • Bertambahnya usia (penuaan)
  • Paparan sinar ultra violet
  • Adanya faktor penyakit, antara lain diabetes dan hipertensi
  • Terpapar radiasi sinar X dan kemungkinan trauma pada mata.

“Dengan jenis katarak seperti Kongenital, Juvenile , Senil, Komplikata, Diabetes, maupun infeksi sekunder. Dengan stadium atau tingkat keparahan, yaitu Insipien, Immature, Mature dan Hypermature,” pungkas dr. Samuel yang berpraktek di Siloam Hospitals Manado.(*/Jr)


CATEGORIES
TAGS
Share This