Staf Ahli Menpora Sebut “Sitou Timou Tumou Tou” Luar Biasa

Staf Ahli Menpora Sebut “Sitou Timou Tumou Tou” Luar Biasa

SULUTDAILY|| Kakas- Menteri Staf Ahli Menpora RI Bidang Ekonomi Kreatif Jonni Mardizal menyebutkan motto ‘Sitou Timou Tumou Tou’ sangat relevan dengan maksud dan tujuan Perkemahan Kreatif Remaja Sinode (PKRS) GMIM.

” Sewaktu landing di Bandara Sam Ratulangi, saya sempat membaca motto yang terpampang di pelataran depan bandara yakni “Sitou Timou Tumou Tou”. Saya kemudian mencari tahu makna dari motto ini dan ternyata merupakan nasehat dari Pahlawan Nasional asal Minahasa, Dr Sam Ratulangi. Bahwa maknanya adalah “Manusia hidup untuk menolong manusia lainnya”, atau “Orang hidup untuk memanusiakan orang lain”. Luar biasa!, ” kata Jonni saat memberikan materi ” Yang Muda, Yang Berprestasi” di PKRS GMIM 2019 di Bumi Perkemahan Goro Kakas-Kabupaten Minahasa, Kamis (20/06/2019).

Menurut Jonni, nilai-nilai moral kerohanian dan kebangsaan ini diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Selain itu, nilai-nilai moral kepemudaan juga termaktub dalam UU Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, diantaranya mengenai potensi kreativitas pemuda dan kewirausahaan pemuda.

” Dalam konteks kekinian, pada era digital atau era revolusi industri 4.0, kreativitas pemuda hendaknya diarahkan pada bidang ekonomi kreatif, sehingga mampu menumbuhkan kader-kader bangsa yang berkarakter mandiri dan berdaya saing,” katanya.

Peserta PKRS GMIM terlihat antusias menyimak materi yang dipandu oleh moderator Sonya Sinombor, Wartawan Senior Kompas. Sebanyak 5 penanya berlari menuju panggung untuk sesi pertama l tanya jawab dan 2 penanya untuk sesi kedua.

Staf Ahli Menpora, sangat bersemangat menjawab pertanyaan kritis peserta dan menekankan untuk meraih sukses harus ada 5 N (Niat, Nilai, kNowledge, Networking dan
Nyali dan memiliki 5 K (Konsep, komitmen, konsisten, koneksi, kontinuitas).

” Saya bangga dengan remaja Sulut yang kritis dan punya semangat tinggi,” kata mantan guru STM dari Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi ini.

Diakhir sesi tersebut Sonya Sinombor menyatakan sukses itu akan berhasil diraih jika sejak remaja telah ditanamkan semangat untuk bertarung dan tidak mudah menyerah serta jangan merasa rendah diri.

Dulu Saya, seorang remaja yang lahir di sebuah desa terpencil yakni Desa Elusan, Minahasa Selatan. ” Saya kini bisa sukses sebagai wartawan Kompas, itu karena sejak awal saya memiliki semangat untuk bertarung dan tidak mudah menyerah. Juga saya memiliki modal rohani yang membuat saya bertahan menghadapi pergumulan dan tantangan hidup,” cerita Sonya.

Dalam kesempatan itu, Staf Ahli Menpora juga menyerah sebuah buku kepada Ketua Umum Panitia PKRS GMIM 2019 Jemmy Mokolensang SH. (Jr)

CATEGORIES
TAGS
Share This