Waspada Batu Ginjal!
Penulis: Christina J T Popo, Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado
PENYAKIT batu ginjal atau kencing batu adalah endapan keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih (air kencing) atau infeksi.
Batu ginjal dapat terbentuk karena pengendapan garam urat, oksalat atau kalsium. Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).
Hal ini biasa terjadi pada orang yang kurang minum sehingga terjadi penggumpalan zat-zat yang seharusnya dibuang dari ginjal keluar tubuh.
Seberapa umumkah penyakit batu ginjal?
Penyakit batu ginjal atau kencing batu biasanya menyerang orang muda dan orang berumur di atas 40 tahun.
Tetapi penyakit ini bisa diatasi dengan mengurangi faktor-faktor beresiko untuk kesehatan kita. Maka dari itu teruslah berkonsultasi dengan dokter untuk dapat mengetahui lebih lanjut.
Penyakit batu ginjal menyerang sekitar 4% dari seluruh populasi, dengan rasio pria-wanita 4:1 dan disertai morbiditas yang besar karena rasa nyeri. Sekitar 1-2% penduduk penduduk di seluruh dunia menderita batu ginjal.
Penyakit ini merupakan masalah kesehatan yang cukup bermakna, baik di Indonesia maupun di dunia. Prevalensi penyakit batu diperkirakan sebesar 13% pada laki-laki dewasa dan 7% pada perempuan dewasa. Empat dari lima pasien adalah laki-laki, sedangkan usia puncak adalah dekade ketiga sampai keempat.
Penyebab Batu ginjal
Batu ginjal dapat dipicu oleh beragam kondisi, seperti kurang minum air putih, berat badan diatas normal, atau akibat efek samping operasi pada organ pencernaan, konsumsi obat-obatan seperti efedrin dan obat pelancar kencing. Endapan batu di dalam ginjal bisa disebabkan oleh makanan.
Berdasarkan jenisnya, batu ginjal dibagi menjadi empat, yaitu:
- Batu Kalsium
Batu kalsium (kalsium oksalat dan atau kalsium fosfat) paling banyak ditemukan yaitu sekitar 75-80% dari seluruh batu ginjal. Faktor tejadinya batu kalsium yaitu hiperkalsiuria (jumlah kalsium diatas normal), hiperoksaluria (ekskresi oksalat urin melebihi 45 gram/hari), hiperurikosuria (kadar asam urat urine melebihi 850 mg/24 jam), hipositraturia (terbentuknya kalsium sitrat yang berada dalam urin sehingga menghalangi ikatan kalsium dengan oksalat/fosfat), dan hipomagnesiuria (penghambat timbulnya batu kalsium). - Batu Struvit
Batu struvit dikenal juga dengan batu infeksi karena terbentuknya batu ini disebabkan oleh adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab infeksi ini adalah kuman golongan pemecah urea atau urea spilitter yang dapat menghasilkan enzim urease dan merubah urine menjadi basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak. - Batu Asam urat
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya batu asam urat adalah urine terlalu asam (pH < 6, volume urine < 2 liter/hari atau dehidrasi dan hiperurikosuria - Batu Sistin
Batu sistin merupakan jenis yang timbul biasanya pada anak kecil dan orang tua, jarang ditemukan pada usia remaja. Sistunuria mengakibatkan kerusakan metabolik secara congetinal yang mewarisi penghambat atosomonal.
Tanda dan Gejala
Beberapa tanda dan gejala yang sering dirasakan penderita batu ginjal, antara lain:
- Nyeri punggung, samping, dan pangkal paha
Yang dirasakan penderita batu ginjal awalnya hanya nyeri ringan tetapi dapat dengan cepat meningkat menjadi keram atau nyeri yang hebat. Rasa sakit dapat menyebar ke bagian perut bawah atau selangkangan. Pada bria, batu ginjal dapat menyebabkan rasa sakit pada testis dan ujung penis. - Nyeri saat buang air kecil
Kondisi ini terjadi ketika batu melewati pertemuan antara ureter (saluran penghubung ginjal dan kandung kemih) dan kandung kemih. Selain itu, juga dapat disertai dengan infeksi saluran kemih dan air kemih (kencing) keluar dengan jumlah sedikit. - Perubahan warna pada urine
Akibat adanya darah atau nanah, urine menjadi kemerahan atau kecoklatan dan berbau tidak sedap. - Mual dan muntah
Saluran kemih dan sistem pencernaan memiliki persarafan yang sama sehingga dapat memicu terjadinya mual dan muntah. - Demam
Penderita penyakit batu ginjal akan mengalami demam jika batu mengahalangi aliran urin. Demam disertai menggigil menandakan adanya infeksi pada ginjal.
Pengobatan dan pencegahan
Secara umum, pengobatan batu ginjal bisa dilakukan dengan dua metode, yaitu secara alami dan medis.
• Secara Alami
1) Banyak minum air putih hingga 2,8 liter/hari akan membantu meluruhkan batu ginjal. Lakukan pemeriksaan air seni(kencing) untuk melihat perubahan warnanya.
2) Konsumsi jus lemon murni dengan ukuran 125 ml/hari karena lemon kaya akan kandungan asam sitrat yang bisa membuat batu kalium pecah dan dikeluarkan bersamaan dengan air seni.
3) Kurangi asupan garam dan protein karena kelebihan garam dapat meningkatkan kalsium dalam air seni. Dan kelebihan protein dapat meningkatkan kandungan oksalat, dan asam urat dalam air seni.
4) Banyak konsumsi makanan berserat yang kaya akan kandungan fitat dapat mengurangi kristalisasi garam kalsium dan tentunya mencegah pembentukan batu ginjal.
5) Berhenti minum soft drink dan minumam berwarna lainnya karena asam fosfat yang terkandung dalam minum tersebut menjadi pemicu paling cepat terjadinya batu ginjal.
6) Olahraga cukup dapat membuat batu ginjal akan lebih bergerak sehingga bisa terbuang dengan mudah melalui air seni.
• Secara Medis
1) Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)
Tindakan medis ESWL menggunakan gelombang suara untuk menghancurkan batu ginjal. Gelombang suara tersebut berupa getaran yang kuat sehingga mampu memecahkan batu ginjal hingga bagian terkecil. Serpihan batu ginjal tersebuat dikeluarkan melalui air seni.
2) Uteroscope
Tindakan ini dilakukan untuk menghilangkan batu yang berada di ginjal dengan cara memasukan tabung khusus berlampu tipis dan dilengkapi dengan kamera yang berfungsi untuk mengetahui posisi batu ginjal.
3) Operasi Pembedahan
Jika tindakan diatas tidak berhasil, maka harus dilakukan tindakan pembedahan operasi pengambilan batu ginjal.(**)