Mustopo: Sistem Ground Power Lion JT775 Memang Bermasalah

SULUT DAILY|| Manado- Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah VIII Manado Indar Mustopo mengatakan bahwa pesawat Lion Air JT775 sejak awal sudah diketahui bermasalah. “Iya, pesawat itu sejak tanggal 28 diketahui bermasalah di sistem ground power-nya,” ujar Mustopo kepada sejumlah wartawan, Selasa (01/10/2013) siang.

Meski demikian, menurut Mustopo, dalam regulasi mengenai Minimum Equipment System, masalah itu masih bisa ditoleransi selama 10 hari ke depan. Dia juga menjelaskan bahwa teknisi maskapai punya kewenangan untuk menyatakan bahwa pesawat layak mengudara atau tidak.

Mengenai kasus penumpang pesawat Lion Air JT775 yang tidak tahan akibat AC kabin tidak dihidupkan pada Senin (30/9/2013), Mustopo mengatakan bahwa hal itu terjadi karena pihak Lion Air tidak mau menyewa peralatan ground power dari perusahaan induk yang biasanya menyewakan alat tersebut.

Mesin JT775 harus dihidupkan dengan sistem ground power, tetapi pihak Lion memilih tidak menggunakan itu. Akibatnya, dua mesinJT775 harus dihidupkan berurutan. Saat salah satu mesin hidup, sistem kelistrikan belum menyuplai daya ke AC sehingga kabin tidak terasa dingin.

Kru tidak mengomunikasikan situasi itu dengan baik kepada penumpang. Akibatnya, penumpang panik karena merasa gerah dan susah bernapas. Kejadian tersebut berakhir dengan insiden buka paksa pintu darurat pesawat.

Mustopo mengatakan, kejadian ini akan dievaluasi oleh Direktorat Perhubungan Udara. Pesawat JT775 sendiri sudah terbang dengan mengangkut penumpang tujuan Jakarta pada Senin sore kemarin.

Sebelumnya, pihak Lion Air membawa petugas keamanan Bandara Sam Ratulangi Manado untuk mencari pendobrak pintu darurat pesawat JT 775 rute Manado-Jakarta. Namun para penumpang malah berbalik emosi dan menghardik pihak maskapai.

Ada tiga orang petugas Lion Air dan keamanan yang mendatangi tempat para penumpang berkumpul. Mereka hendak mengamankan orang yang berinisiatif pertama kali untuk membongkar pintu darurat. Usaha para petugas digagalkan penumpang. Mereka malah memaki-maki petugas tersebut. “Siapa yang akan ditangkap? Mana yang lebih diutamakan, nyawa penumpang atau pesawat yang sudah rusak itu?” kata Assan, salah seorang penumpang kepada detikcom di bandara, Senin (30/9/2013) .

Menurutnya, aksi dobrak pintu darurat sudah seharusnya dilakukan sebab para penumpang sudah kepanasan. “Kalau tidak ada tindakan itu, mungkin ada korban jiwa yang pingsan kegerahan dan bisa juga meninggal dunia karena kehabisan oksigen,” tambahnya.

Akhirnya, petugas keamanan dan Lion Air pun meninggalkan para penumpang yang berkerumun di counter Lion Air. Jumlah penumpang mencapai 180 orang.(kompas/tribunews/JbR)

TAGS
Share This