
LSM Manengkel Kembangkan Biogas dan Pertanian Organik di Desa Tumaluntung
SULUTDAILY|| Minut- Pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di level rumahan dengan mengembangkan teknologi Biogas rumahan kini sedang digalakkan Manengkel Solidaritas bersama PT Tirta Investama (Aqua Airmadidi) di Desa Tumaluntung, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara.
Koordinator Manengkel Solidaritas untuk projek Tumaluntung dan Kaki Dian, Viando Manarisip mengatakan sejak awal tahun 2019, Manengkel dipercayakan oleh PT Aqua Airmadidi untuk mendampingi wargaTumaluntung melaksanakan program community development dengan mengembangkan teknologi biogas dan pertanian organik dari kotoran ternak.

”Program yang berbasis lingkungan dengan pengelolaan limbah ternak menjadi biogas. Biogas yang dihasilkan menjadi sumber energi pengganti elpiji.Limbah ternak ini juga bisa menjadi pupuk untuk pertanian organik,”kata Manarisip di sela-sela kegiatan bersama kelompok tani dan relawan dari Inggris Selasa (23/07/2019).
Manengkel Solidaritas berharap Desa Tumaluntung menjadi ikon Kabupaten Minahasa Utara sebagai pusat pembelajaran lingkungan,” Desa ini menyimpan potensi yang besar, kami berharap Tumaluntung akan menjadi projek percontohan,”katanya sambil menambahkan sudah 8 rumah yang bisa menggunakan biogas untuk kebutuhan rumah tangganya.
Sebelumnya, warga Desa Tumaluntung pernah melakukan pertanian organik ini, namum gagal di tengah jalan kerena pemasaran hasil pertanian organik yang belum disiapkan sebelumnya.
” Dulu kelompok tani organik Sumaruendo Tumaluntung sudah pernah menggembangkan pertanian organik ini tapi tidak berkelanjutan. Kami berterima kasih kepada LSM Manengkel yang kemudian menggembangkan kawasan pertanian organik ini lagi dengan pemanfaatan biogas untuk warga sekitar kawasan,”kata Ketua Kelompok Tani Organik Sumaruendo Dondokambey Kalalo kepada Sulutdaily.

Sekretaris Desa Tumaluntung Jonly Mantiri berharap kawasan pertanian organik dan pemanfataan energi baru terbarukan di Desa Tumaluntung akan berjalan dengan baik. ”Kami, Pemerintah Desa dan masyarakat akan mendukung penuh kegiatan ini, tentu untuk kesejahteraan kita bersama dan bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan,’kata Mantiri.
Seperti diketahui bahwa, pemanfaatan biogas mampu mencegah gas CH4 ke atmosfer karena tidak mengeluarkan asap dan sangat ramah lingkungan dan akan mengurangi emisi gas rumah kaca sebagai sumber utama penyebab pemanasan global yang dapat berakibat fatal pada perubahan iklim.
Saat ini berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak yang diakibatkan terhadap lingkungan. Salah satunua yakni mekanisme pembangunan bersih (clean development mechanism), yaitu mekanisme pembangunan yang berbasis ramah lingkungan. Salah satu jenis proyek yang termasuk dalam mekanisme pembangunan bersih ini adalah penggunaan biogas untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.(Jr)
