Diprediksi Pertumbuhan Ekonomi Sulut 2019 Tumbuh Positif (2)

Diprediksi Pertumbuhan Ekonomi Sulut 2019 Tumbuh Positif (2)

SULUTDAILY|| Manado- Kantor perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara dalam rilisnya Rabu (06/02/2019) menyatakan dari sisi pengeluaran, melambatnya perekonomian Sulut disebabkan oleh melambatnya kinerja komponen konsumsi rumah tangga dan investasi, sedangkan komponen konsumsi pemerintah dan kinerja ekspor tumbuh menguat dibandingkan tahun sebelumnya.

Pelambatan di lapangan usaha utama (Pertanian dan Industri Pengolahan) selanjutnya juga menyebabkan perlambatan daya beli masyarakat. Penurunan harga CNO yang ditransmisikan pada penurunan harga kopra serta penurunan harga komoditas perkebunan lainnya (cengkeh, pala, dll) juga menyebabkan perlambatan pendapatan masyarakat di lapangan usaha Pertanian dan Industri. Pelambatan pertumbuhan daya beli masyarakat di sektor tersebut (33,7% dari total tenaga kerja) menyebabkan konsumsi rumah tangga Sulut pada tahun 2018 secara keseluruhan juga mengalami perlambatan.

Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Soekowardojo

Terkait Investasi, perlambatan realisasi belanja modal pemerintah dan tendensi sektor swasta untuk merealisasikan investasi menyebabkan perlambatan investasi secara umum di tahun 2018. Berbeda dengan dua komponen di atas, konsumsi pemerintah dan ekspor tumbuh menguat. Penyelenggaraan event bertaraf internasional seperti Manado Fiesta, Tomohon Internasional Festival, yang terutama diinisiasi oleh pemerintah daerah diperkirakan turut berperan dalam mendorong pertumbuhan konsumsi pemerintah di tahun 2018.

Di sisi ekspor, Sulut masih mencatat kinerja yang positif dan tumbuh menguat di tahun 2018. Ekspor Sulut baik barang maupun jasa tumbuh menguat. Ekspor barang Sulut tahun 2018 tercatat sebesar USD972,8 juta, menguat dibandingkan tahun 2016 sebesar USD969,6 juta.

Pertumbuhan ekspor juga didorong oleh pertumbuhan wisatawan mancanegara yang tetap tumbnuh kuat di 2018. Jumlah wisman tahun 2018 tercatat sebanyak 122.107 orang, naik 53,98% (yoy) dari tahun 2017 sebanyak 79.303 orang.

Diprediksi 2019 Tumbuh Positif


Bank Indonesia memperkirakan ke depan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara masih tumbuh positif. Harga komoditas utama yang diproyeksikan akan naik di tahun 2019 diperkirakan akan mendorong kinerja lapangan usaha pertanian dan industri serta ekspor dari sisi permintaan. Ekspor jasa juga diperkirakan tumbuh meningkat sebagai dampak upaya pemerintah dalam mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisman melalui pembukaan penerbangan langsung menuju Manado dan rencana pengoperasian KEK pariwisata Likupang.

Sejalan dengan peningkatan ekspor, investasi juga diperkirakan terus
meningkat seiring percepatan pembangunan proyek strategis nasional yang ditargetkan sudah dapat beroperasi di 2020. Selain kenaikan UMP, perbaikan kinerja lapangan usaha utama diperkirakan akan mendorong pertumbuhan konsumsi pada tathun 2019.

Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi provinsi Sulawesi Utara diperkirakan tumbuh sebesar 6,1% – 6,5% (yoy) pada tahun 2019. Bank Indonesia terus mencermati berbagai perkembangan serta risiko eksternal dan domestik. Risiko eksternal berupa risiko terkait rencana pengetatan kebijakan moneter di negara ekonomi maju, risiko kenaikan harga minyak serta risiko geopolitik.

Di sisi domestik, risiko berasal dari belum kuatnya konsumsi rumah tangga dan intermediasi perbankan. Khusus regional Sulut, risiko bersumber dari permasalahan di infrastruktur seperti pembebasan lahan dan keterbatasan pasokan listrik seiring dengan naiknya kebutuhan daya masyarakat.

Bank Indonesia akan terus berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara, baik melalui strategic advisory, pengendalian inflasi, pengedaran uang, pengembangan UMKM dan wirausaha, mendorong gerakan non tunai, pengembangan SDM Sulut serta memonitor berbagai perkembangan baik domestik maupun eksternal, sekaligus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Daerah.

Meskipun pertumbuhan ekonomi Sulut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional nasional yang tercatat sebesar 5,17% (yoy), pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulut sedikit lebih rendah dibandingkan provinsi-provinsi lainnya di Sulawesi.

” Oleh karena itu, perlu langkah-langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Sulut khususnya melalui pertumbuhan Pariwisata yang lebih melibatkan partisipasi masyarakat serta didukung dengan kelembagaan yang kuat, peningkatan produksi Pertanian dan menciptakan Industri Pengolahan yang terdiversifikasi,”kata Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Soekowardojo. (Jr/selesai)

CATEGORIES
TAGS
Share This