Penembak Letkol Dono Diduga Mabuk, Ini Dampak Alkohol Pada Pria

Penembak Letkol Dono Diduga Mabuk, Ini Dampak Alkohol Pada Pria

SULUTDAILY // Jakarta – Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Infanteri Kristomei Sianturi mengatakan, Sersan Dua Jhoni Risdianto, dalam kondisi mabuk saat melakukan penembakan anggota TNI Letkol Dono Kuspriyanto. Jhoni Risdianto, terduga pelaku penembakan berasal dari kesatuan Pusat Polisi Militer Angkatan Udara.

“Kondisi terduga pelaku saat melakukan penembakan dalam keadaan mabuk. Saya berharap masyarakat bersabar dan tidak diasumsikan bermacam-macam,” kata Kristomei kepada wartawan di Media Center Kodam Jaya, Jakarta Timur, Rabu, 26 Desember 2018.

Letkol Dono tewas ditembak Serda Jhoni Risdianto di depan Sekolah Santa Maria Fatima, Jalan Jatinegara Barat, Bidara Cina, Jakarta Timur, pada Selasa malam, 25 Desember 2018, sekitar pukul 22.30. Dalam waktu lima jam, Jhoni ditangkap oleh tim gabungan TNI dan polisi di Jalan Wijaya Kusuma Kelurahan Makasar, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu dinihari, 26 Desember 2018.

Mabuk memang bisa membuat orang melakukan apa saja, termasuk membunuh. Ada banyak alasan orang mengkonsumsi alkohol. Apakah untuk senang-senang, ada pula untuk menghindari stres yang dirasakannya. Ternyata jenis kelamin mempengaruhi emosi yang mendorong penikmat alkohol untuk selalu meminum minuman beralkohol dan berpengaruh pada perasaan mereka pada esok harinya.

Sebuah penelitian yang dipublikasi pada 2013 menunjukkan baik pria maupun wanita peminum minuman beralkohol akan tenggelam dengan kesedihan mereka melalui cara tersebut. “Beberapa orang mengatakan bahwa mereka meminum alkohol untuk memperbaiki mood , dan itu tidak terjadi,” kata Valerie S. Sulit, penulis utama studi yang dipublikasikan pada bulan Juni dalam jurnal Alkohol dan Alkoholisme.

Untuk pria, kemarahan mendorong keinginan untuk minum. Menurut temuan Harder, seorang pria yang marah lebih mungkin minum pada hari berikutnya dibanding pria yang tidak merasa marah. Kebahagiaan dan kesedihan adalah dua emosi lain yang dicatat dalam penelitian, dan para peneliti menemukan bahwa baik jenis kelamin yang memiliki perasaan tertentu akan menjadi faktor sebagai pemicu untuk minum minuman alkohol.

Kemudian, para peneliti melihat bagaimana dampak dari minum alkohhol akan memengaruhi mood para responden penelitian. Harder dan rekan-rekannya menduga bahwa orang akan melaporkan bahwa kemarahan atau kesedihannya berkurang setelah minum, dan kebahagiaan lebih pada hari berikutnya setelah minum. Namun data menunjukkan sebaliknya.

“Ternyata, Orang-orang melaporkan sedikit kebahagiaan karena mereka menggunakan lebih banyak alkohol,” kata Harder, asisten profesor psikiatri di University of Vermont. Baik pria maupun wanita dilaporkan merasa kurang bahagia pada hari setelah minum, tetapi efeknya jauh lebih kuat bagi perempuan. (yr)

Sumber: Tempo.co

 

CATEGORIES
TAGS
Share This