Parade Natal Nazaret Disukseskan Orang Israel, Arab Kristen, Muslim dan Yahudi
SULUDAILY // Nazareth – Ribuan orang menghadiri parade tahunan Hari Natal di Kota Nazareth, yang bakal dimeriahkan dengan berbagai perayaan, ditengah ketegangan politik soal keputusan Amerika Serikat yang menyebut Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Para peserta parade Nazareth terdiri dari orang Israel, Arab Kristen, Muslim, dan Yahudi, yang datang dari berbagai komunitas. Nazareth merupakan kota Arab terbesar di Israel. “Ini merupakan parade tahunan ke 35,” begitu pernyataan dari Asosiasi Parade Natal, yang mengorganisasi acara parade ini, seperti dilansir media Israel, Jerusalem Post, Sabtu, 23 Desember 2017.
Di dekat panggung utama, ada spanduk berbahasa Arab dan Inggris terpasang, yang bertuliskan ”Yerusalem, Ibu Kota Palestina”. Poster serupa dipasang di bundaran dekat gerbang masuk ke kota ini.
Spanduk ini mengingatkan warga dan peziarah akan keputusan Presiden AS, Donald Trump, terkait status Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Saat itu, Wali Kota Nazareth, Ali Salam, berencana membatalkan beberapa event di kota ini sebagai bentuk protes atas keputusan Trump itu. Akhirnya, parade tetap digelar namun pentas musik ditiadakan pada 17 Desember 2017.
Parade perayaan jelang Hari Natal di Kota Nazareth ini digelar dengan dukungan pemerintah kota dan polisi. Sejumlah jalan lalu diblokir sepanjang sore. Ini menimbulkan kemacetan massal di sekitar kota.
Kegiatan parade ini dimulai dari makam Virgin Mary berlanjut ke jalan Paul VI. “Prosesi ini menyimbolkan perjalanan jauh Virgin Mary dan St. Joseph dua ribu tahun lalu dari Kota Annuciaton (Nazareth) ke Kota Nativity, Bethlehem,” begitu pernyataan panitia di laman Facebook dalam bahasa Inggris dan Arab.
Seusai parade, panitia akan menggelar acara hymne dan kembang api. Sejumlah perwakilan gereja dari Katholik, Anglikan, Maronit, dan Orthodox ikut meramaikan parade ini. Ratusan anak-anak datang mengenakan pakaian sebagai Santa. Sebagian penduduk lokal memasang bendera merah di mobilnya.
Sebuah panggung didirikan di ujung jalan Paul VI dekat Gereja Annunciation. Gereja ini dibangun pada 1969 dan nama jalan tadi merujuk kepada Pus Paul VI, yang pernah mengunjungi Tanah Suci pada 1964.
Bagi sebagian warga yang ikut parade ini, parade ini lebih sebagai kegiatan rutin musiman dan sebuah ajang budaya dibandingkan kegiatan keagamaan. Ini terlihat dari sebagian peserta merupakan Yahudi Israel yang mengenakan topi Santa merah dan putih dan menikmati santapan di restoran lokal.
Sebagian generasi muda terlihat lebih asyik menonton pertandingan el Clasico antara Real Madrid dan Barcelona. Sorakan mereka terdengar dari lokasi parade. Parade menjelang Hari Natal di Nazareth ini berhasil menyatukan berbagai kebangsaan dalam perayaan bersama.
Secara terpisah, Paus Fransiskus akan menggelar misa malam untuk para peziarah di Vatikan menjelang perayaan Hari Natal 25 Desember 2017.
Sedangkan keesokan harinya pada 25 Desember 2017, Paus akan menyampaikan pesan Natal “Urbi et Orbi” (untuk Kota Roma dan seluruh dunia) dari balkon tengah Basilika dan memberikan berkat. Pesan ini hanya disampaikan pada dua perayaan Katolik paling penting yaitu Paskah dan Natal.
Sedangkan sebelumnya, dalam pesan Hari Natal kepada para koleganya di Vatikan, Paus Fransiskus mengigatkan mereka agar tidak terjerumus dalam praktek korupsi dalam proses reformasi Vatikan, yang sedang berlangsung. (yr)
JERUSALEM POST | GUARDIAN | ROME REPORTS