Yaki di Taman Nasional Tangkoko Sebentar Lagi Punah

SULUTDAILY|| Manado- Peneliti Yaki Dr. Antje Engelhardt menyatakan bahwa sebentar lagi komunitas Yaki di  Taman Nasional Tangkoko akan punah. ” Banyak Yaki yang di jerat orang yang tidak bertanggujawab,” kata Dr Antje saat diwawancarai Sulutdaily.com disela sela acara Festival Konservasi Sulawesi Utara 2016 di Mega Mall Manado Jumat (02/09/2016).

Jeratan tali dan senar untuk menjerat Yaki.

Jeratan tali dan senar untuk menjerat Yaki.

Menurut Dr Antje, Yaki tersebut dijerat  dengan menggunakan tali. Ada juga Yaki yang terjerat dengan jeratan untuk Burung . ” Untuk jeratan burung ini mereka menggunakan senar. Jika terjerat, senar ini akan menjerat kulit dan 3 minggu kemudian kulit akan melepuh. A bisa selamat , namun ada juga yang mati karena infeksi,” jelas Dr Antje lulusan Liverpool John Moores University.

Jabba, demikian nama Yaki yang lolos dari jeratan senar tersebut. ” Saat ini Jabba tidak bisa dengan leluasa memanjat pohon karena kaki kanannya putus,” katanya sambil mengingatkan bahwa  orang sering memburu Yaki pada bulan November dan Desember .

” Kami berharap masyarakat juga peduli dengan keadaan para Yaki di Tangkoko. Termasuk penegakan hukum juga harus diseriusi,”ujar Wanita yang sudah 10 tahun bermukim di Indonesia ini.

Dr Antje atas kerjasama Universitas Bogor dan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado sedang mengamati tingkahlaku Yaki di Tangkoko. Juga melakukan penelitian melalui kotoran monyet. Mereka ingin mengetahui ada berapa banyak Yaki yang sedang hamil, Yaki yang dalam kondisi stres. Termasuk mengetahui DNA melalui kotoran Yaki. (Jr)

TAGS
Share This