Transplantasi Koral di Taman Laut Bunaken
SULUTDAILY|| Manado- Bunaken memiliki beragam kehidupan bawah laut karena taman laut nasional yang berjarak sekitar 7 mil dari pelabuhan Manado ini berada di segitiga emas terumbu karang dunia yang tersebar dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste dan kepulauan Solomon.Dunia mengenal Bunaken sebagai kawasan wisata bawah air unggulan yang wajib untuk dikunjungi, tidak heran kawasan ini menjadi unggulan untuk menarik wisatawan.
Peduli dengan kecantikan Bunaken, Bhayangkari Sulawesi utara, bersama sama dengan para penyelam Minggu (28/10/2018) melakukan rehabilitasi di salah satu spot cantik di Bunaken, Tawara. “Kawasan ini dulunya cantik dan banyak koral sehat, namun kini kurang berwarna karena minimnya koral yang hidup. Untuk itu kami melakukan transplantasi koral, dengan tujuan daerah ini menjadi lebih sehat lagi dan lebih menarik lagi,” jelas Ketua Bhayangkari Sulut, Ruthy Bambang Waskito didampingi Audi Sumendap dari Pecinta Alam Ilmu Kelautan (Palamik) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Audi Sumendap dan Arjun Langitan Koordinator penyelam Sulut.
Menurut Ruthy Bambang Waskito, Bhayangkari dan para penyelam Sulut sangat peduli dengan lingkungan. ”Laut adalah bagian dari warisan kita yang harus kita jaga dan lindungi, apa yang kami lakukan disini adalah untuk membuat kawasan ini menjadi lebih baik,” tambahnya.
Pada kegiatan yang dirangkaikan dengan Hari Gerak Bhayangkari, Hari Sumpah Pemuda dan kegiatan revolusi mental ini dimulai pada pukul 09.00 Wita. Dimana sekira 40 penyelam membawa sekira 16 tatakan meja dan dua media baru yang semuanya diperuntukkan untuk rumah ikan yang baru.
Aktivitas ini sendiri dilakukan di kedalaman 8 meter hingga 12 meter, sementara bibit coral diambil dari area terdekat.“Karena jika mengambil terlalu jauh, kemungkinan hidupnya kecil,” terang Nelson Uada dari Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Sulut.
Kegiatan ini disuport juga oleh Bunaken Oasis Resort, MM, Manado Scuba, Minanga Dive Center, POSSI Minahasa pimpinan Debora Rumawouw, Palamik Unsrat, Boboca Club dan BRI. (Jr/*)