Manado United Harus Puas Diposisi Runner Up dari Bronjong Likupang FC di Open Turnamen Likupang Raya Cup 2019

SULUTDAILY|| SARAWET – Tim tamu yang membawa nama Manado United harus puas di posisi runner up atau juara kedua dalam final Open Turnamen Sepak Bola Mini, Likupang Raya Cup 2019, Minggu (08/09/2019). Sebelumnya di pertandingan pertama final itu, telah meraih posisi juara 3 adalah Serei FC, dan juara 4 Wangurer FC.

Manado United sendiri, kalah dengan skor 4-1 dari Bronjong FC yaitu tim sepak bola gabungan pemuda dari Likupang. Awalnya Manado United sudah mencetak satu gol persis di menit ke lima, babak pertama. Permainan semakin memanas dan akhirnya di menit selanjutnya Bronjong FC mendapat hadiah pinalti sehingga skor berubah menjadi satu sama. Dibabak kedua, Manado United mulai melemah karena mendapat tekanan secara emosi sebagaimana pertandingan final dan setiap tim ingin menjadi pemenang.

Selain itu, striker Bronjong FC, Yongki memang sulit dibendung sehingga berakhirlah dengan skor 4-1 untuk kemenangan Bronjong FC sebagai Juara 1. Yongki merupakan pemain yang mendapat tropi dan uang tunai Rp.500 ribu sebagai top score dalam event yang diselenggarakan oleh Komunitas Likupang Raya (KLiR) bekerja sama dengan Pemuda-Pemudi Desa Sarawet, di Lapangan Sepak Bola belakang SDN Sarawet, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

“Kami bersyukur bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan open turnamen di Likupang ini. Tujuan kami bukan untuk menang saja tetapi untuk mendapat banyak teman, kenalan dan banyak pengalaman dengan mengikuti kegiatan di luar daerah kami” ujar Miki, seorang pemain dari Manado United yang juga mendapat gelar ‘pemain terbaik’ dan mendapatkan tropi dan hadiah uang tunai Rp.500 ribu.

Paulus Marinu kapten tim sepak bola Manado United mengatakan timnya sudah terbiasa bermain di luar daerah dan memang sebagai tim tamu mereka harus menerima banyak tantangan apalagi ketika berharapan dengan tim tuan rumah. “Bermain sepak bola itu bukan hanya soal skill tapi juga menejemen emosi. Kami bersyukur bisa sampai final dan kebanggaan tersendiri bisa membawa pulang tropi dari event sepak bola di Likupang yang cukup jauh dari tempat tinggal kami,” kata tokoh pemuda Kecamatan Paal 2 ini.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Terry Rambi, mengatakan kegiatan ini dalam rangka peringatan HUT ke-74 Republik Indonesia. Peserta yang mendaftar cukup banyak yaitu mencapai 64 club karena sistem open turnamen. “Kegiatan ini hampir dua bulan pelaksanaan karena peserta melebihi target. Kami panitia bersyukur karena semua berjalan lancar dan tidak ada kendala yang cukup menonjol selama pertandingan berlangsung,” ungkap pria yang hobi olahraga sepak bola ini.

Selain sepak bola pria sebagai kegiatan utama, panitia juga mengelar lomba foto dengan pemenang Sandra Rondonuwu dari Desa Winuri. Ada juga open turnamen tenis meja dan sepak bola perempuan dengan hadiah tropi dan bingkisan. Semua hadiah langsung diserahkan pada saat penutupan acara Minggu (08/09/2019) sore menjelang malam.

• 

Dikatakannya, tidak ada sponsor utama dalam event ini. Semua sponsor bersifat sponsor pendukung. Para sponsor hadiah, antara lain Ketua Umum KLiR Raya Arnold Sompie, Ketua Assprov PSSI Sulawesi Utara Paul Nelwan, Jurnalis Senior Victor Rarung dan Petrus Macarau birokrat ternama di Pemkab Minut yang berdarah Sarawet – Likupang.

Selanjutnya dalam pembuatan lapangan dari sawah menjadi lapangan sepak bola dan operasional persiapan event lainnya, panitia mendapat bantuan dari legislator DPRD Minut Gerrit Luntungan, Mantan Hukum Tua Sarawet Oktavianus Maramis, tokoh masyarakat, Arnold Macarau, Audy Tongkukut, Jois Rondonuwu, Rewung Pusung, Geisbert Rawung, Jody Rawung, Ine Martha Rondonuwu, Personil Bawaslu Minahasa Donny Rumagit, Kapolsek Kawangkoan, Kapolsek Likupang, serta bantuan cetak spanduk dan baliho oleh Ketua Harian KLiR Jelly Maramis.

Ketua Harian KLiR Jelly Maramis mengatakan apresiasi khusus kepada pemuda-pemudi dan masyarakat Sarawet yang secara gotong royong membuat lapangan sepak bola. Kunci dari awal mula dilaksanakannya event ini sebab sebelumnya sudah tidak ada lapangan sepak di daerah ini.

“Semoga kedepannya kegiatan-kegiatan positif seperti ini akan mendapat dukungan dari pemerintah khususnya Dinas Pemuda dan Olahraga di kabupaten ataupun provinsi,” ujar Maramis kepada media ini. (*)