Hengky Honandar Pimpin Rapat Permasalahan Pengosongan Lahan Eks HGU Kinaleosan
Foto - Rakor Instansi Terkait Dengan Wakil Wali Kota Bitung Hengky Honandar, SE
SULUTDAILY||Bitung-Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung gelar rapat koordinasi dalam rangka mengantisipasi permasalahan yang terjadi pada warga Kelurahan Girian Indah di lingkungan V Rt 003, Kecamatan Girian yang terdampak eksekusi lahan milik keluarga Batuna.
Rapat koordinasi tersebut di pimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Bitung Hengky Honandar, SE, dan di hadiri oleh Dinas Perkim dan Pertanahan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Dinas Sosial, Polisi Pamong Praja, Camat Girian, Lurah Girian Indah, bersama kepala lingkungan V serta ketua RT 003, tim percepatan serta Perumda Bangun Bitung, terkait warga korban penggusuran serta eksekusi lahan milik Keluarga Batuna di Kelurahan Girian Indah Lingkungan 5 Rt 03, di ruang rapat Wakil Wali Kota pada hari Senin,(07/08/2023).
Dalam rapat tersebut, Hengky Honandar menyatakan Pemkot Bitung tidak akan masuk ke area persoalan hukum antara warga dengan Keluarga dr. Hansie Batuna pemilik lahan Eks HGU Kinaleosan di Kelurahan Girian Indah Kecamatan Girian.
“Untuk proses hukumnya kami Pemerintah tidak bisa masuk kedalamnya, kehadiran Pemerintah di lokasi pasca pengosongan lahan yang dilakukan Pengadilan Negeri Kota Bitung, Rabu (02/88/2023) lalu, tidak lain untuk mendampingi warga yang masih bertahan hingga hari ini,” kata Hengky.
Lanjutnya, “Kami tidak akan ikut campur dengan persoalan hukum hingga dilakukan pengosongan lahan. Kami hadir semata untuk menangani dampak sosial akibat pengosongan lahan, Karena di situ ada warga Kota Bitung yang terdampak, maka pemerintah wajib untuk hadir mendampingi agar tidak dianggap terjadi pembiaran,” ujar Hengky.
Hengky menyatakan, dalam rapat koordinasi dibahas langkah-langkah yang akan dilakukan Pemerintah bagi warga yang masih bertahan di lokasi. Baik itu bantuan sementara berupa tenda maupun bahan makanan.
“Dari hari pertama pasca pengosongan lahan, tim dari Pemerintah sudah ada di lokasi mendampingi. Setelah ini akan dilakukan verifikasi data warga yang masih bertahan di lokasi agar bisa menentukan kebijakan selanjutnya dari pemerintah,” katanya.
Selain itu, kata Hengky, akan ada rapat teknis dengan perangkat daerah terkait untuk menentukan seperti apa langkah Pemerintah kedepan terkait puluhan kepala keluarga yang masih bertahan di lokasi.
“Intinya, tidak ada pembiaran. Pemerintah sudah hadir mendampingi warga dari awal hingga hari ini,” katanya.
Sementara itu dariinformasi, ada 54 rumah dan 7 pondok yang masuk dalam lahan Eks HGU Kinaleosan milik Keluarga dr. Hansie Batuna yang dieksekusi. Ada 36 kepala keluarga yang masih bertahan di lokasi dengan dalih tidak memiliki tempat tinggal untuk mengungsi.
(romo)