Ibu Iriana Buka Pameran Kriyanusa, Sulut Promosi Kerajinan Unik

Ibu Iriana Buka Pameran Kriyanusa, Sulut Promosi Kerajinan Unik

SULUTDAILY|| Jakarta- Ibu Negara RI, Iriana Joko Widodo membuka pameran Kriyanusa 2019 yang diinisiasi Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Balai Kartini Jakarta, Rabu (11/9/2019).

Pada ajang yang sarat kreativitas tersebut, Ibu Negara didampingi istri Wakil Presiden RI, Mufidah Jusuf Kalla beserta para menteri Kabinet Kerja yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Kerja (OASE Kabinet Kerja).

Melalui tema “Peningkatan Daya Saing Produk Kerajinan Melalui Pengembangan Kreatifitas dan Kewirausahaan” tersebut diharapkan menjadi kesempatan untuk lebih meningkatkan kualitas kerajinan.

Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Mufidah Jusuf Kalla mengatakan pameran Kriyanusa 2019 berhasil menampilkan karya-karya kreatif yang luar biasa, khususnya di bidang kerajinan.

“Industri kerajinan harus terus didorong karena merupakan bagian dari ekonomi kreatif. Dan sejauh ini pertumbuhannya sangat cepat. Baik dari skala mikro, kecil sampai menengah,” sebutnya.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Pameran Kriyanusa 2019, Erni Guntarti Cahyo Kumolo menjelaskan pameran Kriyanusa bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas. Terutama dalam menghadapi persaingan global.

“Kedepan persaingan global akan menjadi tantangan yang berat. Karena akan bersaing dengan produk sejenis dari negara ASEAN. Sebut saja, Thailand dan Vietnam yang memiliki produk berkualitas,” ujarnya.

Di pameran tersebut, delegasi Sulawesi Utara (Sulut) yang dipimpin langsung
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulut, Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, mengunggulkan berbagai hasil kerajinan unik. Antara lain, kerajinan dari bambu batik, kerajinan dari batang kelapa dan tempurung.

“Batang kelapa itu dibuat berbagai bentuk yang sangat unik. Selain itu, kerajinan kabela dari Bolmong. Juga ada anyaman dari bambu, tenun dari kain kofo yang terbuat dari serat pisang abaka,” ungkap Tamuntuan.

Bukan hanya itu, tim Dekranasda Sulut juga menampilkan kerajinan yang memanfaatkan limbah, yakni jaring-jaring yang tidak digunakan lagi.

“Jaring tersebut dibuat keranjang belanjaan sebagai pengganti kantong plastik. Itu sangat baik untuk mengurangi sampah plastik,” kata Tamuntuan.

Dekranasda Sulut juga menampilkan kerajinan dari berbagai bentuk yang memiliki kualitas eksport. Bahkan ada juga perhiasan yang terbuat dari sisik ikan
dan berbagai jenis kain daerah dengan berbagai motif, seperti Bentenan, Kain Manado, Batik Minahasa, Batik Bercerita Sizzy Matindas, Batik Lenso, Kain Kofo dan Kain Karawang dari Sangihe dan Kain Pinawetengan.

“Pada pelaksaan pameran kriya, Dekranasda juga mengikut sertakan UKM untuk berpartisipasi langsung. Sehingga diharapkan para pelaku IKM/UKM di daerah akan semakin giat lagi meningkatkan usahanya. Sebab pasar sudah tersedia dan terbuka,” tandasnya.

Diketahui, pameran Kriyanusa 2019 ini diikuti Deskranada seluruh Indonesia yang memfasilitasi perajin di daerahnya masing-masing. Berikut sejumlah BUMN dan Kementerian yang memfasilitasi mitra binaannya.

Kegiatan diikuti 265 stan, yang terdiri dari 37 stan Kementerian dan BUMN, 170 stan Dekranasda, 25 stan individu, 8 stan mitra, dan 6 stan asosiasi.

“Pameran kriya ini menampilkan semua hasil karya kerajinan unggulan daerah,” imbuh Tamuntuan.

Turut hadir juga pada kegiatan tersebut, Wakil Ketua TP-PKK Sulut dr. Kartika Devi Kandouw-Tanos, Ketua DWP Sulut Dra. ivone Silangen-Lombok, Ketua Dekranasda Minahasa Dra Fenny Ch M Roring, Ketua Dekranasda Bitung Khouni Lomban-Rawung, Ketua Dekranasda Manado Prof DR Paula Lumentut Runtuwene MSI serta Kadisperindag Sulut Jenny Karouw. (Humas)

CATEGORIES
Share This