Kontribusi Capai 402 M di Manado; Grab Dukung Digitalisasi UMKM Lewat Program #TerusUsaha
SULUTDAILY || MANADO – Grab yang merupakan aplikasi serba bisa terkemuka di Indonesia, hari ini, Kamis (9/7/2020), mengumumkan program #TerusUsaha di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Tujuannya untuk bantu transformasi digital Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat beradaptasi dan berkembang di era tatanan baru.
Program ini mencakup pelatihan untuk meningkatkan keterampilan para pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya, iklan gratis untuk meningkatkan visibilitas UMKM secara online dan sebuah microsite yang dirancang khusus untuk para pelaku UMKM. Grab juga bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Manado untuk membawa ratusan mitra Industri Kecil Menengah (IKM) binaan masuk dalam platform digital. Program ini juga dirancang khusus untuk mendukung program pemerintah, #BanggaBuatanIndonesia.
UMKM dan pekerja di sektor informal menjadi tulang punggung ekonomi Manado. Berdasarkan riset Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics, gig worker di empat layanan Grab secara keseluruhan berkontribusi sebesar Rp402 miliar pada perekonomian Manado di tahun 2019. Di sisi lain, data Badan Pusat Statistik di tahun 2018, menunjukkan terdapat lebih dari 60.000 UMKM di Kota Manado, atau merupakan 20,87% jumlah UMKM di provinsi Sulawesi Utara.
UMKM juga menyerap hampir 40% dari jumlah tenaga kerja di Sulawesi Utara, namun faktanya ada lebih dari 92% UMKM Sulawesi Utara yang belum terdigitalisasi. Melihat hal ini, kebutuhan untuk digitalisasi dan peningkatan kapasitas UMKM untuk bisa beradaptasi dan berkembang menjadi penting agar ketangguhan ekonomi kota Manado dapat terjaga di era new normal ini.
Halim Wijaya, Head of East Indonesia Grab Indonesia, menjelaskan, Manado sangat identik dengan pariwisata karena alamnya yang indah. Tumbuhnya sektor pariwisata juga mendorong sektor ekonomi lainnya, yaitu kuliner dan kerajinan yang sebagian besar pelakunya adalah UMKM. Program #TerusUsaha yang sejalan dengan misi GrabForGood merupakan langkah konkret dari Grab untuk meningkatkan kemampuan, kapasitas, serta jangkauan bagi UMKM dan individu dalam menyambut masa depan ekonomi digital.
“Kami akan mendorong bisnis kecil dan tradisional untuk merangkul teknologi dan menuju digitalisasi, untuk memastikan mereka tidak tertinggal dalam era digital. Untuk memastikan UMKM di Manado tetap mampu bertahan dan terus maju di tengah wabah COVID-19, kami sediakan berbagai wadah dan teknologi untuk pelaku UMKM belajar dan mulai melakukan transformasi digital bersama Grab,” ungkapnya.
Program #TerusUsaha yang Siap Membantu Digitalisasi UMKM ManadoGrab akan meluncurkan berbagai inisiatif dalam 6 bulan ke depan untuk membantu UMKM Manado untuk: #1) Meningkatkan Visibilitas dan PermintaanDigitalisasi IKM dengan Disperindag Kota Manado: Fokus pada digitalisasi Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang ada di bawah naungan Disperindag. Sebanyak 100 IKM di Kota Manado telah terdigitalisasi melalui layanan GrabMart dan GrabFood agar mereka mendapatkan kesempatan lebih besar dan bisa lebih dijangkau oleh masyarakat luas.
Grab juga membantu memberikan biaya pengiriman khusus kepada IKM terdaftar guna meningkatkan peningkatan penjualan mereka. Diharapkan bantuan ini bisa mendorong permintaan masyarakat kepada produk-produk yang dipasarkan oleh mitra IKM.Dukung Usahawan Lokal: Grab akan membantu puluhan ribu UMKM untuk meningkatkan visibilitas online dan meningkatkan penjualan melalui penyediaan iklan gratis khusus pada laman utama aplikasi.
Grab juga akan memberikan ruang untuk beriklan di media sosial dan saluran digital Grab. Pelanggan akan diarahkan pada laman transaksi langsung saat meng-klik iklan ini. #2) Memberikan Pelatihan Keterampilan dan Pertumbuhan bagi Bisnis KecilMicrosite khusus bagi UMKM: Ruang bagi jutaan UMKM untuk mencari tips terkait pengembangan bisnisnya, inspirasi dari bisnis kecil yang sukses, dan cara bergabung dalam ekosistem digital Grab: www.grabforgood.id.
Grab Akselerator UMKM: Grab bermitra dengan organisasi nirlaba, Sahabat UMKM, dalam menyediakan program akselerasi lengkap bagi pemilik usaha kecil di Indonesia. Peserta terpilih akan mengikuti program pelatihan gratis selama 2,5 bulan yang difokuskan pada Business Assessment, Product Review dan Konsultasi. Berbagai topik juga akan dibahas termasuk legalitas, pemasaran, literasi keuangan, pengelolaan sumber daya, modal, hingga daya saing produk. Para pemilik usaha kecil dapat mendaftarkan diri mereka di microsite mulai 20 Juli 2020.
Program pelatihan ini akan diberikan oleh praktisi yang ahli dan berpengalaman di bidangnya. #3) Menciptakan Kesempatan Pendapatan Baru Bagi Mereka yang MembutuhkanMenjadi Agen Individu GrabKios: Grab juga menghadirkan inisiatif untuk membantu masyarakat yang mata pencahariannya terdampak akibat COVID-19, untuk bergabung sebagai agen individu GrabKios. Mereka bisa menawarkan produk finansial dan digital seperti pengiriman uang, pembelian produk asuransi mikro, pembayaran tagihan, dan pulsa melalui aplikasi GrabKios kepada komunitas sekitar mereka.
Hal ini akan membantu mereka mendapatkan penghasilan tambahan, selain juga membantu menyediakan layanan digital bagi 170 juta masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses perbankan atau yang terbatas. Individu yang tertarik hanya perlu mengunduh aplikasi GrabKios untuk mendaftar, lalu akan dilakukan proses verifikasi hanya memerlukan waktu 24 jam sebelum mereka bisa mulai berjualan.
Olly Dondokambey, Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, yang diwakili oleh Praseno Hadi, MM, Ak, Asisten II Gubernur Sulawesi Utara, Bagian Pembangunan dan Perekonomian, menyambut baik program yang dijalankan oleh Grab di Kota Manado.
“Peran Industri, Kecil dan Menengah (IKM) di Sulawesi Utara tentunya sangat besar, terutama untuk penyerapan tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Namun, transformasi digital menjadi kunci agar IKM bisa bertahan dan bertumbuh. Pemerintah sangat mendukung program #TerusUsaha milik Grab yang akan membantu IKM di Manado bisa memiliki daya saing dan lebih mudah dijangkau oleh masyarakat luas. Dari pihak pemerintah, saya sudah ajak masyarakat untuk berbelanja barang-barang kebutuhan dari IKM yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. Grab membuat masyarakat jadi lebih mudah dalam berbelanja dari rumah cukup dengan smartphone. Kita harus bersama-sama membantu keberlangsungan IKM di tengah pandemi supaya perekonomian tetap berputar dengan baik.”
Riset: UMKM dan Gig Worker Berperan Besar Bagi Perekonomian ManadoCenter for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics juga merilis studi yang dilakukan di bulan Januari 2020 di kota Manado. Dalam riset tersebut, diketahui bahwa gig economy yang didukung oleh teknologi Grab telah memberi dampak bagi ketahanan ekonomi Manado. Mitra Grab Manado yang disurvei menyatakan bahwa Grab tidak hanya menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal (yang merupakan 56,5% dari total tenaga kerja Indonesia), tetapi juga meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil dan menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform Grab.
Peningkatan Pendapatan dan Pemasukan. Mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios Manado yang disurvei melihat peningkatan pendapatan hingga 22% menjadi Rp64.7 juta per bulan, sedangkan rata-rata pendapatan agen GrabKios Manado meningkat 26% menjadi Rp8.5 juta per bulan sejak bergabung. Sebanyak 45% mitra merchant GrabFood Manado juga mengaku tidak perlu penambahan modal untuk meningkatkan bisnisnya.
Peningkatan penghasilan yang sangat signifikan pun dirasakan oleh mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike di Manado dengan peningkatan pendapatan hingga 105% menjadi Rp5,6 juta per bulan dan 175% menjadi Rp4,2 juta per bulan setelah bergabung dengan Grab.
Peningkatan ini membuat para mitra bisa menabung yang membuka akses keuangan lainnya, seperti produk investasi dan pinjaman. Sejumlah 22% mitra pengemudi GrabBike dan 16% mitra pengemudi GrabCar di Manado baru membuka rekening tabungan pertama mereka ketika bergabung dengan Grab.
Akses Perbankan. Peningkatan penghasilan pun membuat lebih banyak mitra Grab mulai mengatur keuangan pribadi mereka. Sebanyak 76% mitra pengemudi GrabBike dan 73% mitra pengemudi GrabCar sekarang rutin menabung di bank dengan rata-rata tabungan masing-masing Rp1,1 juta hingga Rp1,7 juta.
Dengan adanya tabungan di bank dan kesehatan finansial yang lebih baik, sebanyak 59% dari mitra pengemudi GrabBike dan 59% mitra pengemudi GrabCar dapat lebih mudah meminjam uang setelah bergabung dengan Grab karena penyedia jasa keuangan lebih memercayai mereka. Pinjaman ini membuat mereka lebih leluasa mengembangkan bisnis atau berinvestasi pada kendaraan mereka.
Teknologi Membuka Kesempatan Usaha. Dari riset tersebut, terbukti ada banyak masyarakat yang terinspirasi untuk membuka usaha. Sebanyak 10% mitra merchant GrabFood Manado terinspirasi untuk memulai bisnisnya karena adanya GrabFood dan 13% mitra merchant menggunakan GrabFood saat pertama kali memulai bisnisnya.
Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka juga menyerap tenaga kerja dari komunitas mereka.
Sebanyak 43% mitra merchant GrabFood dan 19% mitra agen GrabKios di Manado menambah hingga 2 pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.
Riyadi Suparno, M.Sc, Direktur Eksekutif, Tenggara Strategics, menyatakan melalui riset ini seluruh elemen terkait bisa melihat kontribusi yang sudah dilakukan oleh pihak Grab dalam beberapa waktu ke belakang.
“Saat Manado mulai beradaptasi untuk menyambut era pasca-COVID-19, kami percaya bahwa platform seperti Grab dan sektor gig economy dapat mendukung Manado dalam perjalanannya menuju pemulihan ekonomi. Kami melihat bahwa ada peningkatan kualitas hidup para gig workers di Manado sebesar 16% setelah bergabung dengan Grab. Untuk itu, kesiapan para gig workers pelaku UMKM secara digital akan menjadi lebih penting dalam era new normal. Dalam riset tersebut, kami juga menemukan bahwa 27% mitra GrabFood mempekerjakan rata-rata dua karyawan baru saat bisnis mulai bertumbuh. Sistem digital dari platform Grab juga bisa membantu mereka tetap menjalankan bisnisnya di tengah wabah COVID-19 dan siap memasuki era tatanan kehidupan baru.“
Grab For Good: Bantu Masyarakat Manado Beradaptasi di Era New NormalGrab telah meluncurkan laporan dampak sosial 2019/2020 edisi kedua yang difokuskan pada dampak COVID-19 terhadap komunitas dan cara Grab meresponsnya.
Di Indonesia sendiri, Grab telah berkomitmen lebih dari Rp 260 miliar dan menciptakan lebih dari 24 inisiatif baru untuk meringankan dampak pandemi pada para mitra, garda terdepan, dan komunitas selama pandemi COVID-19.
Di Manado, Grab telah menghadirkan 3 layanan baru untuk mendukung mitra, masyarakat, dan juga UMKM di tengah pandemi. Untuk mendukung masyarakat yang kini lebih banyak beraktivitas dari rumah, dan sekaligus membantu UMKM dan mitra Grab agar tetap memiliki penghasilan, Grab luncurkan layanan kurir GrabAssistant dan layanan belanja GrabMart.
Memasuki era new normal, Grab juga menghadirkan layanan GrabProtect, armada khusus pertama di Indonesia yang memberikan perlindungan tambahan bagi mitra pengemudi dan pelanggan berupa partisi dari plastik tebal untuk keamanan perjalanan. Grab juga menghadirkan pengantaran tanpa kontak dan bekerja sama dengan petugas medis untuk melakukan edukasi kepada ratusan mitra merchant GrabFood untuk memastikan kebersihan dan keamanan proses usaha kuliner mereka.Dr. Ir. Godbless Sofcar Vicky Lumentut, S.H, M.Si, D.E.A., Walikota Manado, mengapresiasi seluruh program Grab yang ada di Kota Manado.
“Langkah baik yang dilakukan Grab pastinya akan berdampak besar kepada masyarakat Manado sekarang dan masa depan. Para pengusaha kecil dan tradisional ini harus siap menghadapi “new normal” dengan tetap bisa menjalankan bisnisnya. Pemerintah juga sudah siapkan lokasi bagi para IKM dan UMKM untuk mereka membuka usahanya kembali. Program #TerusUsaha dari Grab merupakan wujud nyata kolaborasi sektor swasta dan pemerintahan yang dapat membantu digitalisasi UMKM agar memiliki daya saing dan lebih mudah dijangkau pembeli.”Grab berharap program #TerusUsaha yang dijalankan di Kota Manado akan mendorong perekonomian masyarakat dalam waktu dekat.
“Inisiatif berasaskan gotong-royong yang sudah dijalankan oleh Grab selama pandemi ini kami harapkan mampu membantu masyarakat yang terkena dampak. Grab pun sudah membantu para mitra untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar tetap memiliki daya saing dalam pemulihan ekonomi di era tatanan kehidupan baru. Kami akan terus berupaya agar wirausahawan mikro atau bisnis sekecil apa pun mampu beradaptasi dalam era tatanan baru dan mempertahankan mata pencaharian mereka. Mari bersama ubah susah menjadi peluang dengan Terus Usaha,” tutup Halim. (*/yr)