Sukses Matching Fund Politeknik Manado Di Desa Wisata Wiau-Lapi Tareran Minsel
SulutDaily Minsel|| Politerknik Negeri Manado bekerja sama dengan Dinas Pariwisata provinsi Sulawese Utara melaksanakan Program Matching Fund dalam Pengembangan Desa Wisata yang bertempat di desa wisata Wiau Lapi Kecamatan Tareran Minahasa Selatan (20-21 September 2024).
Dr. Steven J. Runtuwene, SST., M. Eng menjelaskan Program ini dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dilaksnakan oleh Politeknik Manado bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Sulawesi Utara bertujuan untuk pengembangan kawasan agrowisata desa Wiau Lapi. “ Program ini dari Kemendikbudristek yang dilaksanakan oleh Politeknik Negeri Manado bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Sulut, dengan tujuan pengembangan kawasan agrowisata khususnya desa wisata Wiau Lapi dengan beberapa jenis kegiatan seperti Pemetaan Kawasan Agrowisata, Penanaman Bibit Buah dan Sayur, Pendampingan Pembuatan kemasan produk UMKM, Pendampingan pembuatan sajian kuliner, Pengembangan pemasaran digital serta Pendampingan pembuatan produk kerajinan dengan tujuan pengembangan desa wisata dan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat khususnya dalam bidang kuliner dan kerajinan masyarakat desa wisata”. Ucap Runtuwene. Ditambahkannya kegaiatn ini akan berlangsung selama 3 bulan kedepan sampai bulan Oktober dengan tujuan agar masyarakat mampu memahami semua materi yang diajarkan oleh pemeteri dan dapat mempraktekannya. Jika berhasil maka 3 tahun kedepan akan ada pendampingan untuk kelanjutan program Matching Fund Kemendikbudristek.
Prof. Dr. Bet El Lagarense. MM.Tour menambahkan bahwa ini adalah kegiatan penelitian yang dibiayai oleh Kementerian melalaui Politeknik Negeri Manado yang dilaksanakan selama 2 hari di desa Wiau Lapi, diharapkan semua potensi pariwisata akan tergali dengan baik dan untuk mendatangkan kunjungan wisata di desa ini. “Kegiatan ini dari Kementerian melalui Politeknik Manado untuk masyarakat yang berada di desa Wisata Wiau Lapi, harapannya program ini akan berlanjut sampai 3 tahun, karena sudah menjadi potensi maka diharapkan semua akan tergali dengan baik untuk mendatangkan kunjungan pariwisata di desa Wiau Lapi”. Ungkap Profesor Bet. Untuk pemerintah kabupaten Minahasa Selatan agar lebih banyak lagi melakukan pelatihan dan pendampingan kepada desa-desa wisata di kabupaten Minahasa Selatan, seperti pada kabupaten-kota lainnya di Sulawesi Utara untuk mengembangkan sector pariwisata dan sumber daya manusia (SDM) Minahasa Selatan, tambahnya.
Pada kesempatan ini Hukum Tua Wiau Lapi Ferry Kumendong sangat berterima kasih karena lewat kegiatan ini potensi pariwisata sampai pada pengembangan UMKM desa wisata akan berkembang. “Atas nama masyarakat Wiau Lapi sangat berterima kasih kepada Politeknik Negeri Manado, Dinas Pariwisata Provinsi dan Kemendikbudristek atas program Maching Fund ini, karena melalui ini potensi pariwisata akan berkembang lewat pelatihan Usaha Kecil kreatif masyarakat. Program ini sangat bermanfaat dalam qpengembangan SDM desa wiau lapi serta banyak hal baru yang kami dapat dalam pengembangan kreativitas masyarakat lewat kerajinan dari hasil Daur Ulang sampah plastic” ungkap Kumendong.
Suatu hal yang menarik adalah desa wisata Wiau Lapi akan mengembangkan Bank Sampah untuk meminimalisir sampah-sampah plastik dari sampah rumah tangga didesa ini.