GoFood Dukung Pertumbuhan Usaha UMKM di Masa Pandemi

GoFood Dukung Pertumbuhan Usaha UMKM di Masa Pandemi

USAHA Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kuliner menjadi salah satu bidang usaha yang terdampak di masa pandemi. Untuk dapat terus bertahan, sebanyak 42% UMKM menggunakan platform digital dan media sosial sebagai antisipasi kebijakan PPKM.

Di GoFood, 43% UMKM yang bergabung menjadi mitra usaha merupakan pengusaha pemula dan sebanyak 250 ribu kuliner baru go online di GoFood pada masa pandemi 2020. Ini menjadi perhatian tersendiri bagi GoFood untuk dapat berperan aktif mendorong UMKM go online dan bertahan di tengah masa pandemi.

Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, walaupun sudah berhasil pivot ke platform online, UMKM kuliner masih menghadapi tantangan dalam memastikan keberlanjutan bisnis.

“Kami mempelajari bahwa dukungan edukasi dan pengembangan kapasitas melalui Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) penting dilakukan agar UMKM dapat meningkatkan keterampilan dan mampu bersaing di tengah kompetisi bisnis kuliner yang semakin ketat,”ujarnya.

KOMPAG yang merupakan pionir wadah komunitas UMKM kuliner di industri digital kini bertumbuh menjadi wadah terbesar yang diikuti oleh lebih dari 107 ribu UMKM kuliner dari 70 kota di Indonesia untuk menambah ilmu, berkolaborasi, dan berjejaring.
Berkat serangkaian program pelatihan dan kesempatan berjejaring KOMPAG, ratusan ribu UMKM kuliner berhasil meningkatkan keterampilan bisnis.

Melanjutkan kesuksesannya, KOMPAG akan semakin fokus pada dua hal di tahun 2022 mendatang. Pertama Mentorship & Pelatihan Tersegmentasi, dimana anggota KOMPAG yang dibagi berdasarkan kategori keaktifan bisa mengikuti sesi workshop rutin mingguan di Live NGOPI (Ngobrol Pintar) Workshop bersama Mentor GoFood dan mendapatkan program mentorship eksklusif.

Kedua, KOMPAG terus konsisten mendukung Peningkatan Skala Bisnis UMKM GoFood. Selain mengikuti pelatihan yang dipandu oleh mentor, para mitra UMKM kuliner juga bisa mendapatkan tips sukses mengelola bisnis secara mandiri lewat aplikasi GoBiz dan mengakses menu ‘BizTips’.

“Berkat kegigihan mitra UMKM serta dukungan GoFood, rata-rata pendapatan bulanan mitra UMKM kuliner yang bergabung di masa pandemi hingga kini (Q2 2020 – Q3 2021) meningkat hingga 7 kali lipat. Inilah yang terus memotivasi kami untuk berinovasi dan memperkuat wadah edukasi serta berjejaring, KOMPAG,” kata Catherine.

Seperti diketahui, Komunitas Partner GoFood (KOMPAG), pionir wadah mitra UMKM kuliner di industri digital, diikuti oleh lebih dari 107 ribu UMKM kuliner dari 70 kota di Indonesia.

Rata-rata penghasilan bulanan mitra UMKM GoFood yang bergabung di masa pandemi hingga kini (Q2 2020 – Q3 2021) meningkat hingga 7 kali lipat.

Sementara itu, Pandemi COVID-19 dan pemberlakuan PPKM di Indonesia ternyata tidak hanya memengaruhi pola pembelian makanan masyarakat, tetapi juga mengubah persepsi masyarakat terhadap pengalaman pembelian makanan secara online. Hasil ini disampaikan dalam media conference secara virtual, Senin (18/10/2021).

Dr. dr Ray Wagiu

Hasil penelitian dilakukan Health Collaborative Center (HCC) dengan Peneliti Utama Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi pada 3806 responden yang terdiri dari 82% perempuan dan 18% laki-laki, yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia, termasuk di Sulawesi Utara.

Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa ternyata selama periode PPKM kegiatan membeli makanan secara online dapat dikategorikan sebagai coping stress. Terbukti 7 dari 10 responden mengatakan menikmati pembelian makanan secara online sebagai bagian dari aktivitas dirumah saja.

Bahkan 6 dari 10 responden setuju dan mengakui bahwa membeli makanan secara online dari rumah selama PPKM membuat mereka merasa lebih baik. Mereka menganggap, belanja makanan secara online dianggap sebagai reward system atau penghargaan kepada diri sendiri dan keluarga.

Menurut Peneliti dan Chairman HCC Dr. Ray Wagiu Basrowi, “69% responden setuju jika membeli makanan online melalui aplikasi adalah bentuk menghargai diri sendiri selama pandemi dan bukan semata-mata kegiatan pemenuhan gizi saja.

“Ketika dikaitkan dengan perasaan jenuh bekerja dari rumah yang dialami para responden yang juga rata-rata pekerja, 70% responden mengatakan mengatasi jenuh dengan memesan makanan online,” tutur Dr Ray.(*/Jr)

CATEGORIES
TAGS
Share This