Diskusi Daring Berdurasi 4 Jam, Hasilkan 6 Rekomendasi
Catatan Diskusi Daring Sulutdaily 'Urgensi PSBB di Sulut' (1)
SULUTDAILY|| Manado- SEMBILAN narasumber bersama 57 peserta berdiskusi, membahas ‘Urgensi PSBB di Sulut Mencegah Penyebaran Covid-19’ melalui video conference dengan aplikasi CloudX Rabu (06/05/2020) yang digagas media online Sulutdaily.com bekerjasama dengan Telkomsel.
Seluruh narasumber dinilai cakap dan kompeten dalam bidangnya seperti Arbonas Hutabarat, SE. MBA, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulut, Prof Dr. dr. Grace Kandou MKes, Guru Besar Epidemiologi,
Dr. dr. Suryadi N Napoleon Tatura, Sp.A (K) Dokter Anak Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis juga koordinator medis RSUP Prof Kandou, Dr Deysi Livy Tampongangoy, S.Sos., MSI, Pakar Kebijakan Publik juga Dosen Fisip Unsrat Manado, Dr. Flora P Kalalo SH.MH , Akademisi kini menjabat Dekan Fakultas Hukum Unsrat Manado, dr Ivan Sumenda Marthen, MM, Kadis Kesehatan Kota Manado, Dr. Meiske Rinny Liando,S.Pd.M.Pd. Pengamat Sosial Budaya dan Melki Pangemanan, Anggota DPRD Sulut. Juga Jeane Rondonuwu, Pemred sulutdaily.com sebagai pengantar diskusi.
Diskusi alot namun penuh keakraban yang menghabiskan waktu 4 jam ini sukses dengan menghasilkan 6 poin rekomendasi untuk Gugus Tugas Covid-19 Sulawesi Utara.
Pertama, Sulut membutuhkan kesadaran dari seluruh warganya terhadap kondisi pandemi covid-19, dibandingkan menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Perlu ada kajian lebih matang untuk semua aspek terutama dapaknya terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Kedua, Kondisi Epidemiologi Covid-19 di Sulut masih misterius dan berada pada tahap yang belum bisa dipahami karena setelah operasi beberapa waktu lalu, laboratorium PCR belum memberikan hasil yang menunjang analisis epidemiologi Covid-19.
Ketiga, Mendorong ketegasan Pemerintah Kota Manado untuk secara persuasif membimbing warganya mematuhi aturan standar Covid-19 yakni Social Distancing dan Physical Distancing juga Pergub no 8 tahun 2020. Forum diskusi menilai sebagian warga Kota Manado masih ‘ pamalawang’ karena di beberapa titik warga masih berkerumun dan jalanan mulai ramai.Dibandingkan dengan Desa/kelurahan di beberapa Kabupaten/Kota.
Keempat, Forum diskusi mendorong agar Gubernur harus didampingi oleh tim pakar/ahli yang profesional dan kompeten. Sehingga sebagai Ketua Gugus Tugas Covid-19, Gubernur memiliki pengetahuan yang benar dan mampu memahami seperti apa strategi melawan Covid-19.
Kelima, Kondisi politik dinilai telah mempengaruhi sejumlah kebijakan Pemprov Sulut. Koordinasi tulus dua arah dengan sejumlah Kabupaten/Kota agak tak lancar sehingga jadi ‘tontonan menarik’ publik ketika ada Kabupaten yang ‘mencurigai’, mempersoalkan dan menolak bantuan Pemerintah Pusat dan Pemprov Sulut. Juga ada Kabupaten yang menolak kebijakan penetapan lokasi pemakaman eks Pasien Covid-19. Semua diduga karena persaingan politik Pilkada 2020.
Keenam, Gugus Tugas harus memberikan edukasi dan perhatian kepada Pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Apa yang harus mereka lakukan setelah keluar dari room isolasi Rumah Sakit. Salah Satu pesien sembuh dari Covid-19 yang memberikan testimoninya diforum diskusi mengaku, beliau baru mendapatkan jawaban beberapa pertanyaan yang menggantung saat diskusi daring sulutdaily.com.
Sulutdaily.com berharap hasil diskusi ini akan memberikan pengetahuan dan pemahaman warga Sulut untuk siap menghadapi pandemi covid-19 ini dengan memulai dari diri sendiri.
” Taat aturan dan sabar dalam masa Social Distancing dan Physical Distancing sangat dibutuhkan saat ini. Sabar dan berusaha tidak keluar rumah kecuali harus melakukan hal penting dan mendesak,” ujarnya Trisno Mais SAP, wartawan sulutdaily, moderator diskusi. (***/bersambung)