Bupati Mitra: “Mau Sepuluh Kali PSBB Tapi Pengawasan Lemah Percuma”
SULUTDAILY||
Ratahan – Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) dalam memerangi penyebaran wabah virus corona atau covid-19 telah melakukan berbagai langkah pencegahan. Bahkan yang terbaru, Bupati James Sumendap SH mengambil tindakan tegas bagi pelaku perjalanan apalagi yang datang dari daerah terdampak atau zona merah.
Dikatakan Gladiator Mitra ini, banyak desakan agar pemerintah melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti yang dilalukan sejumlah daerah di Indonesia untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Namun bupati Mitra dua periode ini menegaskan, apalah arti PSBB tapi pemerintah justru longgar dalam melakukan pengawasan di setia pos penjagaan pintu masuk.
“Minahasa Tenggara tak perlu melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Apa gunannya PSBB tapi pengawasannya lemah. Yang paling penting itu perketat pengawasan disetiap pintu masuk,” tegas Sumendap disela melaksanakan piket di pos jaga Gunung Potong, Senin (11/5/2020).
Menurut Sumendap, kalau setiap kepala daerah melakukan tindakan pencegahan yang sama, dipasti masyarakat akan aman bahkan terhindar dari wabah Covid-19. Hanya saja diungkapkan Sumendap, apa yang dilalukan Kabupaten Mitra itu tidak terjadi debeberapa daerah tetangga.
“Saya baru dari Tomohon dan Minahasa. Sangat longgar penjagaannya tidak seperti yang kita lakukan di Mitra. Jadi intinya saya ini katakan, mau sepuluh kali melalukan PSBB tapi pengawasan aktivitas masuk keluar lemah, itu sama saja. Mending tidak ada PSBB asalkan kepala daerahnya ketat dalam penjagaan. Dan inilah yang sedang dan akan terus dilalukan di Minahasa Tenggara,” ujar Sumendap.
(***)