Aster Panglima TNI : TMMD Di Umur 46 Tahun Masih Relevan
SULUTDAILY||Bitung – Kujungan kerja Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI, Mayjen TNI George Elnadus Supit, S.Sos, dalam rangka TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-105 Tahun 2019 Kodim 1310/Bitung di Kelurahan Duasudara Kecamatan Ranowulu Kota Bitung, (22/7/2019).
Kunjungan Aster Panglima TNI tersebut, dalam rangka kunjungan kerja guna mengecek sejauh mana pelaksanaan pengerjaan sasaran TMMD tersebut.
Selesai menyerahkan Alat Penetas Telur, 3 macam bibit tanaman (pohon nantu, pakoba dan kayu manis), sarana olahraga dan sembako, rombongan meninjau lokasi bedah rumah di sasaran 1 dan 2.
Usai meninjau lokasi bedah rumah, rombongan Aster Panglima TNI menuju lokasi tempat Bakti Sosial (Sunatan massal), di Balai Pertemuan Umum Kelurahan Duasudara Kecamatan Ranowulu Kota Bitung, tempat Bakti Sosial Sunatan massal dilaksanakan.
Aster Panglima TNI Mayjen TNI George Elnadus Supit, S.Sos, berrsama rombongan selanjutnya meninjau lokasi perintisan jalan di titik 0, untuk melihat lokasi sasaran pokok TMMD ke-105 Kodim 1310/Bitung, selesai meninjau di lokasi perintisan jalan di titik 0 rombongan kembali ke lokasi pembagunan kantor tiga pilar.
Saat ditanya awak media mengenai kegiatan TMMD yang ada di wilayah Kodim 1310/Bitung ini terkait TMMD dalam memasyarakatkan TNI, Asisten Teritorial Panglima TNI, Mayjen TNI George Elnadus Supit, S.Sos, menjawab, program kegiatan TMMD ini setiap tahun dilaksanakan TNI lebih spesifiknya lagi TNI AD, seperti saat ini TMMD yang ke-105 Kodim 1310/Bitung Korem 131/Santiago Kodam XIII/Merdeka, dan kali ini saya ditunjuk untuk melakukan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan TMMD yang ke-105 diwilayah kota Bitung tepatnya Kelurahan Duasudara Kecamatan Ranowulu. sampai saat ini masih relevan TMMD dengan umur 46 tahun sejak AMD dan dirubah menjadi TMMD dan itu hanya istilah saja tetapi pelakasanaan kegiatan baik fisik maupun non fisik tetap sama.
“Kita membantu pemerintah daerah yang menjadi sasaran TMMD dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat daerah tersebut dan membuka tempat-tempat terisolir, sehingga aktifitas masyarakat akan lebih baik lagi tentunya.
Kegiatan ini semula dilaksanakan selama 21 hari, dirubah menjadi 30 hari dan pembiayaan fisik dan non fisik pada kegiatan TMMD dianggarkan oleh pemerintah daerah itu sendiri, sedangkan personel satgas termasuk uang lauk pauknya dibiayai TNI, jelasnya.