Langkah Pemda Sangihe Tuntaskan Stunting dan Kemiskinan Ekstrim saat kondisi keuangan ‘Sakit’
SULUTDAILY|| Sangihe-kali ini Pemkab Sangihe benar-benar diperhadapkan pada situasi krusial dalam menangani kasus stunting dan kemiskinan ekstrim yang dituntut harus tuntas pada tahun 2024.
Pasalnya, di tengah tuntutan tersebut, kondisi keuangan Pemkab Sangihe juga disebut-sebut sedang sakit. Hal ini diakui Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe dr Rinny Tamuntuan saat membuka rapat Tim Pembina Kabupaten Kota Sehat belum lama ini.
“Ini tantangan bagi kita dalam menangani masalah stunting dan kemiskinan ekstrim karena keuangan daerah sedang sakit,” kata Bupati Rinny.
Kerena itu Kadis untuk penanganan stunting maupun kemiskinan ekstrim jangan hanya dibebankan kepada instansi teknis tapi dikeroyok bersama instansi terkait lainnya.”ucap Bupati Rinny.
“Kita harus menurunkan stunting sesuai standar nasional 14% dan jumlah kemiskinan ekstrim yang diangka 1040 harus zero pada Tahun 2024, sehingga harus dikerjakan bersama-sama bukan hanya instansi saja,” ujarnya Bupati Rinny.
Bupati Rinny juga meminta para Kapitalaung (Kepala kampung) turut proaktif menangani stunting maupun kemiskinan ekstrim lewat pembiayaan dari alokasi dana desa.
“Apalagi kampung yang memiliki kasus stunting maupun kemiskinan ekstrim, harus memprioritaskan penanganannya jangan hanya terfokus pada kegiatan lain,” tutup Bupati Rinny.(Rc)