SMP Negeri 8 Manado Sosialisasikan Kurikulum Merdeka, Ini Peran Orang Tua

SMP Negeri 8 Manado Sosialisasikan Kurikulum Merdeka, Ini Peran Orang Tua

SULUTDAILY|| Manado-Sekolah Menengah Pertama ( SMP) Negeri 8 Manado gencar melakukan sosialisasi Kurikulum Merdeka kepada orang/wali siswa untuk memastikan dukungan semua pihak baik sekolah, guru dan orang tua.

“Peran orang tua dalam Kurikulum Merdeka ini sangat penting. Paradigma berpikirnya juga harus dirubah bahwa keberhasilan siswa diperlukan perhatian orang tua untuk mendukung kegiatan sekolah terutama kegiatan proyek profil pelajar Pancasila,” kata Kepala Sekolah SMP Negeri 08 Manado Mientje Adelina Watuseke S.Pd dalam rapat orang tua /wali Kamis, (20/07/2023) di Aula Sekolah.

Kepsek Mientje menjelaskan, orang tua juga harus berkomunikasi dengan wali kelas dalam mengontrol perkembangan anaknya. ” Kami juga mohon kerjasama dengan orang tua untuk memantau setiap kegiatan siswa selama tidak berada di sekolah agar terhindar dari kenakalan anak anak yang dapat membahayakan dirinya, seperti seks bebas, merokok, narkoba, dan kenakalan lainnya,” ujarnya didampingi Wakil Kepsek Bidang Kurikulum Christiana Melissa Purukan S.Pd dan Wakil Kepsek Bidang Hubungan Masyarakat Tineke Timpaulu S.Pd.

Sosialisasi Kurikulum Merdeka untuk orang tua/wali kelas 8

Menurutnya, keberhasilan pendidikan ditentukan oleh seluruh insan pendidikan termasuk orang tua didalamnya. ” Perhatian dan kerjasama antara guru dan orang tua yang baik adalah kunci kesuksesan pembelajaran khususnya pada jenjang Sekolah Menengah Pertama,” katanya.

Terkait dengan Kurikulum Merdeka, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Christiana Melissa Purukan S.Pd menyampaikan SMP N 8 Manado saat ini menggunakan 2 jenis kurikulum, yaitu Kurikulum 2013 untuk kelas IX dan Kurikulum Merdeka untuk kelas VII dan VIII.

Penerapan Kurikulum Merdeka untuk SMP berada dalam 1 fase saja yaitu fase D. Peserta didik akan menyelesaikan capaian pembelajaran yang sudah ditetapkan untuk diselesaikan dalam satu fase ini.

“Dalam Kurikulum Merdeka, murid diajak untuk dapat menerapkan atau mengaitkan konten materi yang didapatkan dalam kegiatan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari,” kata Ibu Guru Christiana .

Sosialisasi Kurikulum Merdeka untuk orang tua/wali kelas 7

Ia menjelaskan, karakteristik Kurukulum Merdeka memiliki 6 poin penting yakni :

Pertama, Fokus Materi Esensial Pembelajaran yaitu berfokus pada materi esensial, relevan dan mendalam, sehingga ada waktu cukup untuk membangun kreativitas dan inovasi murid dalam mencapai kompetensi dasar yang diharapkan.

Kedua, Pengembangan Soft Skills
Alih-alih hanya berfokus pada konten materi, pembelajaran juga berfokus pada pengembangan soft skills seperti kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, kemampuan bekerjasama, kepemimpinan, manajeman waktu, kemampuan literasi numerasi, dan lain sebagainya.

Ketiga, Pendidikan Karakter dalam Profil Pelajar Pancasila memiliki 6 dimensi yang merupakan karakter-karakter yang diharapkan untuk dimiliki murid sebagai hasil dan tujuan dari pendidikan yang didapatkan di sekolah.
6 dimensi tersebut adalah:
1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
2) Berkebinekaan global,
3) Gotong royong,
4) Mandiri,
5) Kreatif,
6) Bernalar kritis
Profil Pelajar Pancasila terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Keempat, Pembelajaran yang Fleksibel. Karena hanya berfokus pada materi esensial, guru memiliki waktu untuk melakukan pembelajaran sesuai dengan capaian dan perkembangan masing-masing peserta didik, dan melakukan remedial dan pengayaan dengan waktu yang cukup.

Kelima, Pembelajaran Berbasis Projek yakni lebih berfokus pada pemerolehan pengetahuan melalui praktikum, percobaan, projek, atau menghasilkan suatu produk. Istilahnya, learn by doing. Peserta didik tidak hanya sekedar menghafal suatu konsep, melainkan ikut terlibat untuk mengamati suatu fenomena tentang suatu konsep.

Keenan, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler lintas mata pelajaran, yang dimaksudkan untuk menguatkan karakter-karakter yang menjadi dimensi dalam Profil Pelajar Pancasila.

Untuk P5 ini, siswa tak hanya mengeksplorasi ilmu pengetahuan, namun juga mengembangkan keterampilan dan mempelajari secara mendalam mengenai tema-tema/isu-isu penting, seperti gaya hidup berlekanjutan, kesehatan mental, toleransi, budaya, kewirausahaan, teknologi, kehidupan demokrasi, dan lain sebagainya.

Kemudian, siswa melakukan tindakan nyata (yang menjadi produk P5) sebagai respon dari permasalahan/materi yang telah dipelajari, sesuai dengan tahap perkembangan dan pembelajarannya di SMP.

“P5 memiliki rapor (laporan hasil belajar) yang akan dilaporkan kepada orang tua,” jelasnya.

Setelah menggelar sosialisasi Kurikulum Merdeka untuk Kelas 7 dan Kelas 8 hari ini, besok Jumat, (21/07/2023) giliran kelas 9. ” Apa itu Kurikulum Merdeka harus dipahami orang tua/wali,” tambah Ibu Guru Christi, panggilan akrab salah satu guru penggerak di Kota Manado.

Seperti diketahui, sejak tahun 2022, dunia pendidikan di Indonesia mengalami perubahan, seiring diberlakukannya Kurikulum Merdeka secara bertahap berdasarkan Keputusan Menteri pendidikan dan kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.

SMP Negeri 08 Manado, sekolah dengan beragam prestasi ini, baru saja menerima siswa kelas 7 sejumlah 383 siswa baru, ditambah 435 siswa kelas 8 dan 391 siswa kelas 9 sehingga total 1.209. (Jr)

CATEGORIES
TAGS
Share This