Unik Peringatan HUT Kota Bitung ke-27

Wali Kota Bitung Max J Lomban bersama Wakil Wali Kota Bitung Ir. Maurits Mantiri terlihat kompak menggunakan pakaian adat Minahasa, bersama Sekretaris Daerah Kota Bitung, Ketua dan Wakil TP-PKK, dan Ketua DWP Kota Bitung. Beragamnya adat dan budaya Indonesia pun terlihat di ruang rapat DPRD Kota Bitung ketika masing-masing Esselon II dan Esselon III ASN Kota Bitung menggunakan pakaian adat dari Aceh, Kalimantan, Jawa, sampai Papua. Hal tersebut membuat decak kagum beberapa undangan yang hadir termasuk Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw.

Dalam sambutannya Lomban mengatakan bahwa hari ini ditandai dengan kebangkitan perikanan Bitung karena terjadi penandatanganan MoU antara pihak pengusaha penangkapan, pihak pengusaha pengolahan, termasuk para supplier ikan yang akan membuat perikanan Kota Bitung maju lagi, Kementrian Perikanan sudah menerbitkan beberapa ijin penangkapan yang sebelumnya dilarang sehingga diharapkan lewat komitmen bersama ini sektor perikanan Kota Bitung dapat berjaya lagi bahkan pekerja yang sudah di PHK dapat dipekerjakan kembali.

Rapat paripurna ditutup dengan pemasangan lilin HUT ke-27 oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung bersama Wakil Gubernur Sulut, Ketua DPRD Kota Bitung, Ketua dan Wakil TP-PKK Bitung.

Selanjutnya rangkaian kegiatan peringatan HUT Kota Bitung dilanjutkan dengan Upacara di Stadion Duasudara Kota Bitung. Walikota Bitung sebagai Irup diawal sambutannya mengatakan ucapan selamat memperingati HUT Kota Bitung yang ke-27 kiranya momentum ini dapat memotivasi kita semua untuk bekerja keras,bekerja cerdas, bekerja tuntas dan bekerjasama dalam persatuan dan kesatuan melaksanakan pembangunan demi kemajuan Kota Bitung. Sejarah Pembangunan Kota Bitung sesungguhnya sudah dimulai semenjak 40 Tahun lalu dengan ditandai dengan penetapan Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1975 10 April 1975 ketika Bitung diresmikan menjadi Kota administratif yang pertama di Indonesia. Dalam perkembangannya Bitung dengan julukan kota serba dimensi meningkat statusnya menjadi Kota Madya Daerah Tkt. II Bitung berdasarkan UU No 7 Tahun 1990 pada 10 Oktober 1990.

“lewat sejarah yang panjang Bitung menjadi kota yang berkembang didalam dinamika lembaran pembangunan, pada kesempatan ini kami memberikan ucapan terima kasih bagi segenap mantan pejabat dan semua anak bangsa yang sudah berkarya dan berdedikasi bagi Kota Bitung sehingga menjadi inspirasi dan memotivasi kami dalam melakukan hal yang sama bagi Kota Bitung, sejak 2016 Hut Kota Bitung sudah dirangkaikan dengan Festival Pesona Selat Lembeh, hal ini selain untuk memeriahkan HUT Kota juga menjadi momentum yang tepat sebagai masyarakat Kota Bitung untuk termotivasi mempersembahkan kerja dan karya terbaik lewat pembangunan sektor wisata dan budaya.” tutur Lomban

Lanjutnya lewat suksesnya penyelenggaraan event Festival Pesona Selat Kota Bitung 2017 menjadi tanggung jawab yang besar bagi kita semua untuk berbenah dan memberikan yang terbaik bagi pelaksanaan tahun depan. Saat ini ada empat kendaraan sebagai transportasi gratis yang dipersiapkan bagi guru dan siswa di pulau Lembeh Utara dan Selatan sehingga diharapkan dapat menunjang sektor pendidikan di Pulau Lembeh. Nantinya akan disediakan juga fasilitas yang sama di Batuputih dan Makawidey, serta Pemerintah Kota Bitung sedang mempersiapkan lahan pekuburan gratis bagi masyarakat Kota Bitung.

“Saya dan Pak Maurits beserta pejabat Pemkot Bitung mengucapkan Selamat memperingati Hari Ulang tahun Kota Bitung yang ke-27! Dirgahayu Kota Bitung! Bitung Hebat!” tutup Lomban

Turut Hadir Anggota DPRD Kota Bitung bersama ibu, beberapa mantan pejabat yang bertugas di Kota Bitung, Pimpinan Instansi Vertikal, Pimpinan Perbankan, Pengusaha, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Insan Pers, ASN dan THL.

Sebagai informasi Best Performance untuk Kostum Adat diraih Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Bitung bersama suami (Marentek-Kapoh) dengan pakaian adat Papua.(hms/jr)