Sulut Waspada DBD, 12 Tewas – 868 Kasus

Sulut Waspada DBD, 12 Tewas – 868 Kasus

SULUTDAILY|| Manado- Kasus DBD di Sulawesi Utara terus menelan korban. Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Sulut per 23 Januari 2019, terdapat 868 kasus dan 12 orang meninggal karena penyakit yang disebabkan   virus Dengue sebaran nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

868 kasus dan 12 meninggal ini tersebar di Kota Manado dengan 361 kasus dan 8 meninggal,  Minahasa 140 kasus, Minut 103 kasus, Bitung 40 kasus, 1 menginggal, Mitra 18 kasus, 1 meninggal, Sangihe 60,1 meninggal. Kabupaten Sitaro dengan 7 kasus, 1 meninggal, Tomohon 31 kasus, Minsel 45 kasus, Kotamobagu 32 kasus, Bolmong Utara 12 kasus, Bolmong Selatan 5 kasus dan 5 kasus untuk Talaud.

Kepala Dinas Kesehatan Daerah Pemprov Sulut dr Debie K.R Kalalo MScPH melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)  dr Steven P Dandel MPH mengatakan Dinkes Sulut rutin melakukan koordinasi dengan Kepala Dinkes Kab/ Kota,  seluruh Rumah Sakit. ‘’ Total kasus Januari ini 868, 500 sudah sembuh dan 181 pasien masih di rawat. Kami juga membuka Posko DBD  di Dinkes, RS dan Puskesmas untuk memantau perkembangan  DBD,’’kata dr Steven kepada Sulutdaily, Kamis (24/01/2019).

https://sulutdaily.com/dbd-di-manado-akibatkan-304-penderita-dan-7-meninggal-kadis-kesehatan-ingatkan-soal-kebersihan/

Semua RS  di bawah pengawasan tenaga konsulen kesehatan anak dan penyakit dalam untuk memonitor keadaan pasien pasien yang ada di RSUD / RS Swasta . Tim dalam group ini yaitu ketua Ikatan dokter anak indonesia (IDAI) Cabang Sulut, Kepala Bagian  Penyakit Tropik Anak RSUP Kandouw, Kepala Bagian Emergency Anak RSUP Kandouw Malalayang. ‘’ Konsultasi via WA dan update laporan setiap waktu,’’kata dr Steven.

Selain itu, Ambulance RS dan UPTD Dinkes Prov siap 1x 24 jam utk membantu RSUD kab kota bila akan merujuk pasien namun terkendala ambulance. Sistem rujukan  emergency diberlakukan mengingat  Pasien harus mendapat penanganan yang cepat dan tepat.  Melakukan kerjasama dengan Pusat Penelitian Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI untuk meneliti dan mendeteksi bila telah terjadi perubahan virulensi virus Dengue.

https://sulutdaily.com/awas-demam-berdarah-dengue/

Untuk Sulut belum masuk dalam kategori KLB , ‘’ Data meninggal di bandingkan dengan data tahun tahun sebelumnya..bila ada peningkatan lebih dari 50% maka itu baru di bilang KLB, sesuai Permenkes 1501,’’ jelas dr Steven sambil menambahkan kasus kematian akibat DBD di Provinsi Sulut tahun 2015-2019 (tanggal 1-6 Januari) menunjukan sebanyak 21 orang meninggal pada taun 2015, tahun 2016 sebanyak 17 orang, tahun 2017 sebanyak 9 orang dan pada 2018 mengalami kenaikan sebanyak 24 orang meninggal.

Waspasa Negatif Palsu

Sementara itu Dr. dr. Suryadi Tatura, SpA(K) mengingatkan bahwa kadang secara medis hasilnya negatif DBD tapi ternyata negatif palsu. ‘’ Ada beberapa kasus yang sudah terlihat secara fisik positif DBD tetapi hasil laboratorium negatif. Bukti laboran memang hanya kwalitatif jadi kemungkinan negatif palsu sampai 20%. Negatif palsu artinya hasil nagatif secara pemeriksaan kwalitatif padahal hatusnya positif. Bisa lebih besar negatif palsunya bila time pengambilan tidak tepat,’’jelas Suryadi, dokter Anak Konsultan Infeksi dan Pediatri Tropis(subspesialis), Doktor Ilmu Kedokteran dengan Disertasi tentang DBD.

Dr dr Suryadi Tatura

Menurut dr Suryadi terkadang keluarga ataupun dokter bisa terkecoh. Hasil negatif palsu ini kadang menbuat terlambat dalam penanganan. ‘’Perlu refreshing bagi para dokter yang menangani DBD ini . Diperlukan Workshop atau pelatihan apalagi saat  KLB seperti ini,’’kata dokter yang akrab di sapa dr Didi Member of American Sociyty of Tropical Medicine and Hygiene dan  Eropean Society of Tropical InfectyDisease.

Lanjutnya, Di RSUP Kandouw Malalayang per Januari 2019 sudah 8 meninggal, 3 Manado, 1 Woloan, 2 Ratatotok, 1 Tagulandang. Sejak Oktober- sekarang 17 orang meninggal di RSUP Kandouw akibat DBD. (Jr)

CATEGORIES
TAGS
Share This