
Sosialisasi Kelembagaan dan Organisasi Pengawas Pemilu bagi Stakeholder Bawaslu di Kabupaten Minahasa
SULUTDAILY|| MINAHASA – Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) menggelar Kegiatan Sosialisasi Kelembagaan dan Organisasi Pengawas Pemilu bagi Stakeholder Bawaslu, yang dilaksanakan di Moy Convention Center, Jumat (01/11).
Kegiatan yang diawali oleh ucapan Selamat datang oleh Lord Malonda, ini bertujuan memperkuat lembaga pengawas Pemilu dan meningkatkan kualitas pengawasan pemilu dan menegakkan demokrasi, sosialisasi ini berfokus pada penerapan prinsip-prinsip pemilu; langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, serta pelaksanaan dalam suasana damai.
Dr. Herwyn J. H. Malonda, M.Pd., M.H., selaku Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Diklat, menyampaikan bahwa agenda Bawaslu ini diadakan untuk menjamin pelaksanaan pemilu yang bebas dan adil, menjaga kedaulatan negara dari campur tangan asing, serta mempromosikan harmoni dalam keberagaman politik.
“Hall ini dapat terwujud dengan bantuan panitia pengawas di tingkat kecamatan dan desa, untuk memastikan pemantauan yang efektif dan transparan di setiap tahapan pemilu,” ujarnya
Malonda menyebut, pentingnya independensi dalam pemilu dan mendorong masyarakat untuk tidak hanya melibatkan diri dalam proses pemilihan, tapi juga dalam pengawasannya. Contohnya Minahasa, dimana keberagaman pendapat dalam pemilihan kepala desa sudah menjadi bagian dari dinamika sosial, dan sosialisasi ini bertujuan menerapkan semangat yang sama pada semua lapisan.
“Melalui kearifan lokal Minahasa yang telah membumi dalam menghargai perbedaan, seperti dalam pemilihan kepala desa, diharapkan suatu presedensi bagi tingkat pemilihan yang lebih luas: pemilu sebagai sarana aspirasi bukan arena konflik. Jalinan silaturahmi dan komunikasi interwarga di semua strata akan menjadi kunci keberhasilan,” ungkap Malonda.
Dikatakan, Bawaslu RI, dengan tugas pengawasan yang berkelanjutan selama lima tahun dan dapat diperbarui, bertekad untuk mendukung proses pemilu yang kredibel dan mengamankan hak masyarakat untuk memilih dengan bebas dan cerdas. Kegiatan ini adalah langkah strategis untuk memperkuat fondasi keadilan dan kejujuran dalam kancah politik nasional, menegakkan nilai-nilai demokrasi yang sebenarnya.
“Bawaslul dengan inisiatif ini, tidak hanya mengawasi tapi juga menyadarkan akan hak dan kewajiban kita sebagai pemilih, mengamankan masa depan demokrasi Indonesia. Mari bergerak bersama untuk Pemilu yang berintegritas, bersih dari intervensi, dan lahir dari keinginan rakyat,” kunci Malonda.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber; selakutenaga ahli Bawaslu yaitu, Jony Taroreh dan Richard Pangkey. Dilanjutkan diskusi dan tanya-jawab antara pemateri dan peserta yang datang dari organisasi masyarakat, organisasi mahasiswa, dan pemantau.
(David)