
SMPN 4 Satap Liktim Belajar Pengolahan Sampah di Bank Sampah Induk Likupang
MINAHASA UTARA – Sejumlah pelajar dari SMP Negeri 4 Likupang Timur (SMPN 4 Liktim) yang berlokasi di Desa Pinenek berkunjung ke Bank Sampah Induk (BSI) Likupang di Desa Sarawet, Jaga 1, Senin (18/12/2023). Mereka belajar tentang bagaimana meminimalisir sampah dengan kegiatan daur ulang sampah plastik yang sulit terurai sehingga bernilai ekonomis.

“Seru sekali belajar di sini bisa melihat langsung bagaimana sampah, seperti tutup botol bisa di cacah dan akhirnya bisa jadi papan yang sangat kuat dan motifnya bagus seperti lukisan,” ungkap Dhea Kahiking salah satu pelajar yang berkunjung.
Senada diungkapkan Icha Sopacua, Agita Dalinsahe, Natan Aritonang, Syalom Warouw, Cantika Maramis, Tiara Diamana dan Janselo Togelang pelajar SMPN 4 Satap Liktim lainnya. “Seru bisa melihat Bank Sampah seperti apa, dan mesin pengolah sampah ternyata banyak prosesnya untuk jadi produk yang baik,” kata mereka.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 4 Satap Liktim Yenny Y. Rumampuk mengaku sangat bersyukur bisa melakukan kunjungan ke Bank Sampah Induk Likupang untuk mengajarkan anak-anak tentang kepedulian terhadap lingkungan dengan aksi nyata.
“Sampah ini semakin banyak kalau tidak diolah pasti banyak dampak buruk di lingkungan kita. Jadi banyak manfaat dari kunjungan ini antara lain menanamkan mindset positif sejak anak-anak dan remaja tentang jaga kebersihan, pengelolaan sampah hingga bagaimana berbisnis dengan jualan produk daur ulang berkualitas,” ungkap perempuan yang enerjik dan cantik ini.
Wakil Direktur Bank Sampah Induk Likupang, Terry Rambi mengatakan senang bisa berbagi ilmu dengan para pelajar yang masih berusia belia. “Mungkin ini cuma satu kali kunjungan tapi saya yakin ada beberapa pelajar disini yang sudah paham dan akan peduli dengan pengelolaan sama untuk kelestarian lingkungan dimulai dari desa masing-masing,” ungkap Rambi yang juga Ketua Pusat Daur Ulang Likupang.
Demikian diungkapkan Ketua Harian Komunitas Likupang Raya, Jelly K. Maramis selaku pembina BSI Likupang bahwa kehadiran Bank Sampah sudah masuk tahun ke-3 dan murni untuk mendukung kelestarian lingkungan. Maramis pun mengapresiasi kunjungan para Pelajar SMPN 4 Satap Liktim. “Yang mau belajar di sini sudah pasti adalah orang-orang yang peduli lingkungan. Paham bahwa bumi ini semakin kotor, kalau bukan torang yang peduli lalu siapa lagi?” (yr)