Healing Saat Liburan? Coba Nikmati Susur Sungai Bakau Sarawet-Likupang dengan Perahu Kayak

Healing Saat Liburan? Coba Nikmati Susur Sungai Bakau Sarawet-Likupang dengan Perahu Kayak

Healing menjadi kata yang viral untuk menggambarkan perasaan yang nyaman, tenang dan bahagia. Healing itu sendiri berasal dari Bahasa Inggris yang artinya penyembuhan. Healing juga identik dengan kata meditasi, treatment atau pengobatan.

Yahh.. sebenarnya memang benar tujuan liburan adalah untuk mendapatkan “healing.” Tentu semua wisatawan berharap, setelah liburan ia akan merasa segar dan penuh semangat ketika akan kembali ke rutinitas kesehariannya.

Susur sungai mangrove dengan perahu kayak atau perahu tradisional merupakan wisata petualangan di Desa Sarawet, Wilayah DPSP Likupang. (Ist)

Nah, salah satu tempat wisata yang bisa memberikan kamu ketenangan adalah wisata susur sungai bakau (mangrove) di Desa Sarawet, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

Desa Sarawet dikenal juga dengan lokasi wisata Pulau Napomanu. Jalur sungai bakau di sini memang muaranya menuju ke Pulau kosong berpasir putih yang disebut Pulau Napomanu tersebut. Pulau ini jaraknya dari dermaga Jaga 1, Desa Sarawet berkisar 3 kilometer. Pulau ini masih diwilayah Desa Sarawet.

Lokasi wisata yang pas untuk kalian para petualang atau pemburu wisata-wisata baru khususnya wisata petualangan. Lokasi wisata ini menawarkan keindahan hutan bakau yang terawat karena sebagian besar merupakan bakau hasil reboisasi pasca ditutupnya sebuah perusahaan tambak udang terbesar di Indonesia Timur tahun 1980-an silam. Rapi dan teratur.

WNA dari Jerman sedang menikmati susur sungai bakau di Desa Sarawet, Kecamatan Likupang Timur. (yudithr)

Dengan perahu kayak atau perahu tradisional wisatawan bisa menyusuri lorong-lorong kecil yang saling terkait. Bisa dibilang ada banyak jalur kayak di lokasi wisata yang banyak digemari wisatawan asing ini. Lokasi ini belum banyak yang tahu. Herannya wisatawan mancanegara (WNA) yang cukup banyak berkunjung ke lokasi ini. Selain itu, wisatawan lainnya ada dari kalangan mahasiswa dan peneliti.

Lokasi wisata di Desa Sarawet ini sudah menyewakan perahu tradisional dengan kapasitas 1-3 orang. Tinggal pilih mau sendirian atau beramai-ramai. Lokasi

Harga jasa sewa perahu tuntuk perahu tradisional mulai Rp.50.000 per orang untuk jalur sungai bakau sekitar 1 kilometer sampai di lokasi yang disebut Pohon Berdoa. Oh yah, pohon berdoa ini adalah bagian dari kearifan lokal disini. Dimana masyarakat lokal turun-temurun percaya jika seseorang berdoa sambil memegang daun atau bagian apa saja dari pohon ini maka keinginannya akan terwujud dalam waktu tiga bulan.

Pohon berdoa semacam mitos. Tentunya jika kembali kepada kepercayaan masing-masing bahwa harapan dan keinginan apapun bisa menjadi kenyataan jika ada usaha dan Tuhan berkenan mengabulkannya. Hehehe..

KNELS – Kelompok Nelayan Elang Laut Sarawet sebagian besar merupakan bagian dari komunitas pemandu wisata lokal yang sudah terlatih untuk mengantar tamu dengan perahu mereka.

Kembali soal harga sewa perahu. Untuk jenis kayak harga sewa mulai Rp.150.000 per orang. Kayak tersedia lengkap dengan pemandu wisata merangkap rescuer alias savety guard.

Spot foto? Nggak usah ditanya. Mau buat konten unik? Disini tempat yang pas. Jika menggunakan drone maka kalian akan bisa mendapatkan gambar serba hijau seperti digambaran, kamu lagi berada di hutan amazone.

Yah.. kawasan sungai mangrove Sarawet sering disebut sebagai ‘little amazone’ di Kabupaten Minhasa Utara. Panorama di jalur sungai mangrove karena banyaknya spesies mangrove membuat lokasi ini tampak segar alami.

Mau estetik? Kamu sebaiknya naik perahu tradisional. Wisatawan bisa merasakan nuansa pedesaan yang teduh dan damai. Yupz.. like in hidden paradise. Jauh dari kebisingan. Kamu bisa menatap langit terbuka dengan awan putih yang menghiasinya. Seperti berada di sepenggal surga yang jaruh ke bumi.

Kawasan bakau di Desa Sarawet kabarnya merupakan hutan bakau terbesar di Kabupaten Minahasa Utara. Tidak heran jika panoramanya selayaknya hutan rimba diatas air.

Lokasi wisata ini juga aman dari hewan buas misalnya buaya yang suka berada di rawa karen merupakan lokasi lalu-lalang nelayan tradisional. Bukan itu, jika kamu beruntuk kamu bisa melihat nelayan lokal menangkap ikan dengan cara ‘bajubi’ atau ‘bamudung.’ Sebutan lainnya adalah menangkap ikan dengan menyelam lalu menusuk atau menombak langsung ke arah ikan yang ingin ditangkap.

Jadi jelas kan bahwa lokasi ini aman. Apalagi jika air surut lokasi sungai bakau ini akan menjadi sangat dangkal hingga bisa tersisa kurang dari satu meter saja, kedalamannya.

Selain wajib oleh pemerintah setempat, kawasan wisata ini dijaga oleh kelompok nelayan diantaranya Kelompok Nelayan Elang Laut Sarawet – KNELS – Likupang, Kelompok Pecinta Alam (KPA) Likupang dan Komunitas Likupang Raya (KLiR).

Jika kamu tertarik berwisata di lokasi ini kamu bisa menghubungi pemandu wisata lokal di nomor telepon 082191321194 atau 082213184083. Selamat berlibur. (*)

CATEGORIES
TAGS
Share This