Sering Jadi Buruan Warga, PGE Area Lahendong Peduli Lindungi Habitat Monyet Yaki

Sering Jadi Buruan Warga, PGE Area Lahendong Peduli Lindungi Habitat Monyet Yaki

SULUTDAILY|| Tomohon – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Area Lahendong berperan aktif terhadap Program Translokasi Monyet Yaki (Macaca Nigra) di Kawasan Gunung Masarang Tomohon Wilayah Kelurahan Rurukan.

Hal ini terbukti dilakukannya kerjasama, (26/7/2024) antara PT PGE Tbk dengan Tasik Oki Wildlife Rescue Yayasan Masarang melakukan translokasi di Kawasan Rehabilitasi Monyet Yaki untuk membiasakan dengan alam liar.

General Manager PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lahendong Novi Purwono menjelaskan pihaknya memiliki komitmen tinggi terhadap keberlanjutan ekosistem flora dan fauna, serta seluruh kehidupan yang menyangganya.

“Konservasi Monyet Yaki telah kami lakukan sejak tahun 2020 dengan total jumlah 19 ekor. Diantaranya 9 ekor telah dilepasliarkan ke habitat aslinya. Upaya baik ini akan terus kami lakukan secara kolaboratif, melibatkan berbagai pihak salah satunya dengan Yayasan Tasik Oki dan pihak pemerintah dalam hal ini Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Utara,” ujar Purwono.

Diungkapkannya, Monyet Yaki jenis Macaca Nigra adalah salah satu satwa endemik Sulawesi Utara yang merupakan salah satu bukti kekayaan biodiversitas satwa liar Indonesia. Akan tetapi disayangkan, keunikan ini membuat Monyet Yaki mengalami eksploitasi berlebih oleh manusia dalam bentuk perdagangan, perburuan, dan dikonsumsi yang menempatkan Monyet Yaki sebagai satwa dengan status “Critical Endangered” menurut klasifikasi IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources).

“Selain itu, habitat Monyet Yaki yang semakin berkurang akibat adanya pembukaan hutan dan alih fungsi lahan untuk pemukiman dan kegiatan ekonomi manusia, turut menyumbang tingginya angka konflik antara manusia dengan habitat ini hingga makin terancamnya di alam. Semoga upaya sinergitas dapat mengakselerasi tercapainya keseimbangan ekosistem fauna khususnya populasi Monyet Yaki di alam liar,” kata Purwono.

Sementara, Corporate Secretary PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Kitty Andhora yang ikut hadir, menyatakan komitmen perusahaan yang berstatus BUMN ini terhadap kepentingan masyarakat sekitar maupun lingkungan sudah menjadi visi dalam menjaga kelestarian alam.

“PT PGE Tbk bukan hanya sekedar mengeksploitasi hasil bumi berbentuk panas bumi untuk menghasilkan listrik bagi negara, akat tetapi salah satu tanggung jawab kami adalah menjaga keanekaragaman hayati, apalagi sedang mengembangkan energi hijau,” ungkap Andhora.

Diketahui, sinergitas PRMY (Pusat Rehabilitasi Monyet Yaki) Gunung Masarang bersama dengan PT PGE Area Lahendong diharapkan akan menjadi solusi dalam penambahan fasilitas dan wadah edukasi yang secara khusus akan mendukung proses rehabilitasi dan keberlanjutan hidup Monyet Yaki di habitat aslinya.

Senada, BKSDA Sulawesi Utara diwakili Yakob mengatakan terkait pemindahan lokasi terkait habitulasi atau penyesuaian dalam menyamakan kondisi lingkungan sebelum dilepaskan di alam liar yang sama, agar Monyet Yaki bisa melanjutkan daya tahan hidup. Masa habitulasi relatif, bisa setahun atau lebih untuk melakukan konservasi. Habitat ini hasil resque dari masyarakat, untuk kembali dikembalikan ke alam sebagaimana semestinya, dalam menjaga populasi di alam liar.

Hal sama disampaikan pihak Tasik Oki Wildlife Rescue Billy Lolowang jika rehabilitasi terkait penyesuaian alam liar. Translokasi dilakukan untuk membiasakan habitat Monyet Yaki dengan kondisi alam sebelum dilepas di alam liar.

Hadir pula, jajaran PT PGE Tbk, Asisten Manager Govermment and Public Relation PT PGE Area Lahendong Jhon Rompas, Camat Tomohon Timur Denny Mangundap SH, serta Pemerintah Kelurahan Rurukan maupun komponen pemerhati perlindungan lingkungan. (davyt)

CATEGORIES
Share This