Selidiki Konflik Myanmar, PBB Kirim Utusan
YANGON – Pengawas HAM PBB, Tomas Ojea Quintana, memulai kunjungannya ke Myanmar pada Senin, 18 Agustus. Quintana menyelidiki konflik di Myanmar yang tidak kunjung usai.
Quintana akan melihat langsung situasi konflik di wilayah Rakhine. Dia berencana akan berada di Rakhine selama 12 hari.
Konflik antara warga Rakhine dengan warga etnis Rohingya memang tidak kunjung usai. Pemerintah Myanmar melaporkan, bentrokan kembali terjadi pekan lalu.
Bentrokan terjadi setelah sekira 500 warga Rohingya mendatangi kantor polisi. Mereka menuntut jenazah salah satu rekannya dikembalikan. Namun, polisi justru menembaki warga Rohingya yang bergerombol. Seorang warga tewas dan sepuluh orang lainnya luka-luka akibat aksi polisi itu.
Kelompok Rohingya memang kerap mendapat perlakuan represif dari aparat. Padahal, merekalah yang selama ini menjadi korban dalam konflik Myanmar. Warga Rakhine membunuh dan membakar rumah warga Rohingya. Setidaknya 250 orang warga Rohingya tewas dalam setahun, sedangkan sisanya terpaksa mengungsi ke negara lain.
(ade)