Sebagai kecamatan yang berbatasan dengan Filipina, Marore akan diprioritaskan pembangunannya
SULUTDAILY|| Sangihe-Secara historis Pulau Marore adalah wilayah perbatasan langsung dengan Negara Filipina, tidak heran kunjungan kerja pertama Penjabat Bupati Albert Huppy Wounde, bersama Kapolres Sangihe AKBP Abdul Kholik, di kecamatan Marore, kagum akan keindahan deretan pulau pulau yang masuk wilayah kecamatan Kendahe dan kecamatan Marore. Turut bersama rombongan Pemkab Sangihe, beberapa pimpinan OPD, seperti kepala Dinas, Dukcapil, Pemdes, Kominfo, Perhubungan, Sosial, Pertanian, juga para staf khusus Bupati dan awak media. Rabu (17/07/2024).
Selain kagum dengan keindahan Pulau Marore, Wounde juga mendengar langsung aspirasi masyarakat kecamatan Marore melalui acara tatap muka bersama Bupati dan Kapolres Sangihe, beberapa kerinduan masyarakat dijawab secara gamblang oleh Wounde, dirinya pun berjanji akan mengawal langsung kebutuhan masyarakat Marore seperti proyektor jalan lingkar yang tidak sesuai bestek.
“Terkait proyek jalan lingkar dan talud akan kami usut dimana akar permasalahannya, yang jelas semua butuh waktu apalagi angaran ini dibiayai oleh pemerintah pusat, kalau tadi ada keluhan terkait dengan ruang serbaguna gereja yang membutuhkan seng sebanyak 120 lembar, itu saya akan kasih secara pribadi,” ucap Wounde.
Wounde juga sampaikan, pulau Marore harus diprioritaskan, ini wajib karena merupakan wilayah yang paling dekat dengan negara tetangga Filipina, sebagai pemerintah daerah akan berusaha tapi juga peran masyarakat sangat penting untuk membangun daerah ini lebih baik dari yang sudah ada.
“Sebagai pemerintah wajib memprioritaskan pelayanan untuk daerah yang menjadi wilayah perbatasan dengan negara tetangga, karena Pulau Marore adalah cermin negara Indonesia khususnya kabupaten kepulauan Sangihe, sehingga kontribusi masyarakat sangat penting untuk menjadikan daerah ini lebih baik,” kunci Wounde.(Rc)