ROR Pembicara Rakor Penyelamatan Danau Kementrian LHK RI

ROR Pembicara Rakor Penyelamatan Danau Kementrian LHK RI

SULUTDAILY|| Jakarta – Bupati Minahasa Ir Royke Oktavian Roring MSi (ROR) menjadi narasumber dalam Rakor Penyelamatan Danau Prioritas Nasional dan Revitalisasi Gerakan Penyelamatan Danau di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, (25/3/2019) di Auditorium DR Soejarwo Manggala Wanabhakti Jakarta.

Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungani dan Hutan Lindung (PDASHL) IB Putra Parthama PhD, yang menyampaikan rakir dilakukan atas amanat Rencana Pernbangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 untuk mengimplementasikan Rencana Aksi Pengelolaan Danau Prioritas, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Kementerian/Lembaga terkait dan Pemerintah Daerah telah melaksanakan penyusunan Rencana Pengelolaan (RP) 15 Danau Prioritas Nasional.

Sementara Bupati ROR yang menjadi narasumber menyampaikan beberapa permasalahan yang terjadi di Danau Tondano, seperti pendangkalan danau, penyempitan danau serta penurunan kualitas air danau.

“Mengatasi masalah itu, kami sudah melakukan seminar, diskusi kajian tentang pengelolaan danau, termasuk pengendalian eceng gondok secara padat karya dengan pengangkatan secara mekanik. Termasuk sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA dan pemantauan kualitas air, serta pembentukan pokja pengelolaan Danau Tondano,” ungkap ROR.

Dipaparkan ROR dihadapan peserta bahwa Pemkab Minahasa ditahun 2019 sudah merencanakan pengelolaan Danau Tondano seperti penyusunan dokumen peta zonasi danau, penyusunan AMDAL Kawasan danau, Operasional pengangkatan ecek gondok serta padat karya.

“Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Minahasa membutuhkan dukungan program dari pemerintah pusat untuk bisa melakukan penyusunan dan penetapan rencana tata ruang kawasan konservasi dan wisata Danau Tondano, pembangunan instalasi pengolahan air limbah di kawasan pemukiman seputaran danau, peningkatan jalan lingkar danau sepanjang 48 km, serta dapat pendampingan bagi masyarakat tentang pemanfaatan eceng gondok sebagai pupuk, bahan kerajinan dan biogas,” kata ROR. (davyt)

CATEGORIES
Share This