Reses Fabian Kaloh di Sagerat Weru Satu Didominasi Keluhan Akan Dampak Buruk Pembangunan Jalan Tol

Reses Fabian Kaloh di Sagerat Weru Satu Didominasi Keluhan Akan Dampak Buruk Pembangunan Jalan Tol

Foto - Fabian Kaloh, SIP,. MS.i Saat Membawakan Sambutan

SULUTDAILY||Bitung-Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara fraksi partai PDI Perjuangan, Dapil Bitung -Minut, Fabian Kaloh, SIP,. MS.i menggelar reses pertama pada hari Selasa (10/12/2019) di Kolam Sagerat, Kelurahan Sagerat Weru Satu, Kecamatan Matuari, Kota Bitung.

Dalam sambutannya, Kaloh menjelaskan sedikit pengertian reses kepada masyarakat kelurahan Sagerat Weru Satu, bahwa reses itu adalah masa dimana anggota dewan bertemu dengan masyarakat,

“Ini adalah waktu anggota dewan bertemu langsung dengan masyarakat dengan tujuan untuk mendengar keluhan serta masukan atau aspirasi masyarakat yang kemudian aspirasi tersebut akan saya sampaikan didalam sidang paripurna hasil reses ini kepada pemerintah Provinsi Sulawesi Utara,” jelas Kaloh.

Eby panggilan akrab Fabian Kaloh yang adalah anggota Komisi I DPRD Provinsi bidang pemerintahan, hukum dan Keamanan juga menjelaskan bahwa, reses ini bukan semata-mata pertemuan untuk saya dan orang-orang yang mendukung saya,

“Yang saya undang bukan saja orang-orang yang mendukung saya waktu pilcaleg kemarin, akan tetapi reses ini bertujuan untuk menyerap semua aspirasi masyarakat tanpa memandang warna yang kemudian akan saya rekomendasikan ke pihak atau instansi terkait dan melakukan pengawalan serta pengawasan ketika telah terealisasikan,” ujar Eby sambil menambahkan bahwa masyarakatlah yang harus lebih banyak bicara di reses ini.

Usai penjelasan sedikit dari Eby terkait reses, Rendi Rompas, SH selaku moderator memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengungkapkan keluhan serta saran mereka kepada anggota DPRD Provinsi, 8 (delapan) orang penanya yang terdiri dari 11 (sebelas) pertanyaan dan saran, yang paling mendominasi adalah pengeluhan terkait dampak pembangunan jalan tol.

Pengeluhan dari dampak pembangunn jalan tol pun bervariasi, ada yang mengeluh sumur sudah kering dan kini harus membeli air tong, debu yang beterbangan ketika panas, serta lumpur dan banjir ketika terjadi hujan, bahkan ada yang mengeluh dinding rumah dan lantai mulai retak akibat rumah mereka terkena dampak getaran dari alat berat yang lalu lalang didepan rumah mereka.

Warga juga meminta kepada Eby untuk menyampaikan ke pihak pembangunan jalan tol agar membuat saluran air dulu, jadi ketika hujan tidak terjadi banjir. Setelah membuat saluran baru kerjakan proyek jalan tol tersebut.

Kaloh pun menanggapi seluruh keluhan warga dan menyatakan akan siap bersama ibu-ibu dan bapak-bapak untuk berdemo ke pihak pembangunan jalan tol jika hal ini disampaikan dan tidak ada solusi dari mereka,

“Jika keluhan ini saya sampaikan ke pihak jalan tol dan mereka tidak mencari solusinya, saya yang akan memimpin untuk melakukan demo kepada mereka,” beber Kaloh yang disambut dengan tepuk tangan warga pertanda senang dan puas dengan tanggapan Kaloh atas keluhan masyarakat sekitar pembangunan jalan tol.

Turut hadir juga dalam reses ini, pemerintah kelurahan Sagerat Weru Satu dan masyarakat kelurahan Sagerat Weru satu, Kecamatan Matuari, Kota Bitung.

(romo)

CATEGORIES
TAGS
Share This