Minsel Memiliki Puluhan Peninggalan Sejarah dan Budaya
SULUT DAILLY|| Minsel- Dalam rangka pengembangan kelestarian alam, sejarah dan budaya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minsel bersama dengan Balai Arkeologi Suluttenggo melakukan penataan dan pendataan sejumlah peninggalan sejarah. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Minsel Roy Sarionsong, melalui perwakilanya Krestia Gigir, mengatakan banyak penemuan situs-situs kebudayaan di Minsel masing-masing di Kecamatan Tumpaan mendapati beberapa situs yakni Desa Popontolen berupa Waruga, Desa Matani terdapat 3 Waruga, Desa Tumpaan Satu 6 Veil Boks.
Sedangkan di Kecamatan Amurang Timur Desa Lopana terdapat Sumur Tua Portugis, Kecamatan Suluun Tareran Desa Kapoya ada tiga Waruga, 1 Menhir/Watu Tumotowa dan 8 Goa/Bunker Perlindungan Penduduk Peninggalan Perang, Desa Pinapalangkow batu Menhir/Watu Tomotowa), 3 Goa/Bunker Perlindungan Penduduk Peninggalan Perang, Desa Suluun terdapat 3 batu Menhir/Watu Tumotowa1 Waruga, Kecamatan Tareran Desa Wuwuk Waruga & Watu Tumotowa, Desa Rumoong Atas ada Lonceng Gereja Tua/Buatan Belanda Di GMIM Rumoong Atas, Desa Lansot Waruga, Makam Penginjil Belanda, Kuburan Hukum Tua Pertama, Desa Wiau Lapi batu Menhir/Watu Tumotowa, Desa Tumaluntung 3 situs Watu Tumotowa/menhir, Desa Kaneyan Waruga, Lesung Batu, Lentuk Batu, Kecamatan Maesaan Desa Tumani, Tumani Barat, Lowian, Kinaweruan terdapat Lumpang Batu & Batu Dakon.
Kecamatan Maesaan dan Tompasobaru Desa Pinaesaan Rumah Batu, lesung Batu & Taman Purbakala Watu Tiwa, Desa Bojonegoro Mesjid Tua Bojonegoro, Desa Tumani Makam Belanda, Desa Liandok Lesung Batu, Desa Tumani bakal Lesung Batu dan di Kecamatan Ranoyapo Desa Pontak Lesung Batu, Batu Dakon
Dijelaskannya juga tim Balai arkeologi Suluttenggo ini sudah melakukan penelitian juga melakukan pendataan serta pengukuran situs/benda cagar budaya & sejarah dan juga meneliti lokasi penemuan, mengambil dokumentasi objek, dan pengambilan sampel berupa pecahan gerabah di dekat lokasi objek untuk di analisa dan diteliti di laboratorium balai arkeologi,
“Tim Arkeologi ini juga langsung melakukan/memasukan situs/objek temuan ke GPS agar bisa diketahui lokasi koordinatnya. Tim ini melakukan penelitian pada situs/objek yang baru pertama kali ditemukan dan belum terdata di Kantor balai Arkeologi Suluttenggo dan hasil penelitian ini juga berguna sebagai bahan pndidikan dan pariwisata,” kata Krestia.(Win)