Mentu: Membiara, Ungkapan Hidup

SULUTDAILY|| Tomohon – Asisten Ekonomi Pembangunan Setdakit Tomohon Max Mentu SIP MAP saat mewakili Walikita Tomohon Jimmy F Eman SE Ak pada Ibadah Perayaan Syukur 50 Tahun Hidup Membiara Suster Albertin Palit JMJ dan 25 Tahun Hidup Membiara Pst Stephanus Berty Tijow MSc, (26/8/2018) di Gereja Katolik Paroki Bunda Hati Kudus Yesus Woloan Tomohon Barat, mengatakan bahwa dalam Gereja Katolik, kehidupan membiara merupakan ungkapan hidup manusia, yang menyadari hidupnya untuk senantiasa berada di dalam tangan Tuhan.

“Manusia menyadari bahwa Tuhan senantiasa berada dan bersama-sama dengan mereka dalam setiap lika-liku hidup mereka, agar mereka dapat mengungkapkan secara penuh persatuan serta keakraban dengan kristus. “Mereka hendaknya selalu bersatu dengan Kristus dan menerima pola hidup Kristus secara radikal bagi dirinya. Memilih dan mengikuti panggilan hidup membiara berarti secara bebas dan sadar memilih panggilan hidup yang serupa dengan Kristus,” ujar Mentu.

Ditambahkannya, pilihan untuk hidup membiara bukanlah sebuah pilihan yang mudah untuk di jalani. Untuk hidup sebagai seorang biarawan/biarawati kita harus benar-benar hidup secara radikal dan meninggalkan harta-harta duniawi. “Saya yakin bahwa 50 tahun lalu dan 25 tahun yang lalu, saat suster dan pastor akan memilih kehidupan membiara, perlu perenungan yang panjang serta kebulatan tekad untuk memilih jalan panggilan ini.” tambah Mentu.

Hadir juga dalam perayaan syukur ini, Uskup Emeritus Mgr Joseph Suwatan, para biarawan biarawati, Camat Selatan Syske Wongkar, Lurah Woloan Dua Jaqueline Runtu SSos, serta seluruh Umat Katolik Paroki Bunda Hati Kudus Yesus Woloan. (davyt)

TAGS
Share This