Masalah 5 Tahun, 3 Jam JS Selesaikan Polemik Pembangunan Mesjid di Tombatu Timur

James Sumendap saat menyelesaikan permasalahan pembangunan mesjid di Desa Molompar Dua Utara

SULUT DAILY|| Ratahan – Pro kontrak pembangunan tempat ibadah (masjid) yang terjadi di Desa Molompar Dua Utara, Kecamatan Tombatu Timur, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), akhirnya menemui titik terang.

Lewat tangan dingin Bupati James Sumendap SH,MH, polemik pembangunan masjid yang terjadi selama 5 tahun dalam waktu 3 jam diselesaikan sang gladiator, sapaan Bupati Mitra dua periode itu.

“Kita sudah ambil jalan tengah bersama seluruh pemangku kepentingan didalamnya tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat serta semua pihak terkait lainnya bahwa pembangunan masjid Al Ikhsan akan dilakukan di tempat ini,” tegas Sumendap saat pertemuan bersama para pihak terkait, Kamis (16/2/2023).

Lanjut diungkapkan JS, selain sudah mendapat persetujuan pihak-pihak yang berpolemik, pembangunan mesjid Al Ikhsan telah didukung dan memiliki legalitas formal. “Karena itu mari kita sama-sama bergotong royong demi kelangsungan pembangunan masjid ini. Semoga pembangunan masjid ini bisa cepat selesai. Tuhan memberkati kita sekalian,” kata Sumendap saat melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan mesjid.

Lebih lanjut Sumendap mengatakan, sudah menjadi kesepakatan para tokoh-tokoh agama baik kaum muslim, kaum nasarani, kaum budha, kantolik, hindu dan agama lainnya, negara kita dibangun bukan hanya satu agama. Kita harus menyadari bersama, bahwa karena perbedaan inilah yang membuat negera kita kuat. Karena itu, Sumendap minta membangunan masjid ini berjalan lancar dan cepat selesai.

“Saat ini akan memasuki bulan ramadhan dan bulan paskah. Mari semua torang merayakan ini dengan kemenangan. Karena orang Kristen merayakan paskah karena kemenangan, orang muslim merayakat idul fitri dalam memasuki bulan ramadhan dengan kemenangan. Torang menang sama-sama, torang untung sama-sama, dan torang hidup berdampingan bersama-sama, baku-baku bae, baku-baku sayang, torang saling menghargai, saling menghormati sesama manusia, sesama agama, sesama gereja, karena perbedaan-perbedaan itu yang membuat kita satu dan kuat,” tukasnya.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut pihak Kementerian Agama, Wakil Bupati Drs Jocke Legi, Kapolres Mitra AKBP Feri Sitorus, forum komunikasi antar umat beragama (FKUB), pihak TNI, anggota DPRD Mitra, Sekretaris Daerah David Lalandos, para asisten, sejumlah pejabat Pemkab Mitra, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lainnya. (***)

CATEGORIES
Share This