Liando : Wawasan Kebangsaan Cegah Liberalisasi Politik
SULUTDAILY|| Manado- Pengamat Politik dan Pemerintah Dr Ferry Daud Liando mengatakan wawasan kebangsaan menjadi solusi untuk mengatasi fenomena liberalisasi politik saat ini.
” Kini masyarakat amat sulit diatur dan dikontrol negara karena masyarakat selalu berlindung pada UU Hak Asasi Manusia. Pemerintah kerap kesulitan mengatur warganya sendiri karena dukungan masyarakat atas kebijakan pemerintah mulai sirna,” kata Dr Liando.
Menurut Liando, kebijakan pemerintah membatasi aktivitas masyarakat akibat penyebaran covid 19 tidak semua didukung masyarakat . Ada yang bebas beraktivitas, berkerumun tanpa menjaga jarak dan belum menggunakan masker.
” Pada jaman orde baru, tidak ada kebijakan yang tidak ditaati masyarakat. Di negara dengan pemerintahan otoriter mereka berhasil mencegah penyebaran virus covid, Namun justru untuk negara dengan tidak menggunakan sistim pemerintahan otoriter penyebaran covid sulit dilakukan,” jelasnya.
Banyak Masyarakat yang tetap melanggar karena berlindung pada kebebasan sipil. Polisi dan Tentara juga tidak bisa berbuat banyak, sebab jika mereka ketat dan disiplin mereka kerap diancam dgn pelangaran HAM.
Dia satu sisi liberalisasi politik juga ditandai dengan kebebasan oleh siapa saja untuk menjadi pemimpin walapun kualifikasi pemimpin belum sesuai standar. Selalu berdalih bahwa setiap warga negara berhak ujtuk dipilih dan memilih.
Wawasan kebangsaan perlu digalakkan kembali mengingat Budi pekerti dan karakter bangsa mulai ditinggalkan oleh banyak pihak. Dimana mana terjadi korupsi, ada pejabat terjerat narkoba dan jual beli jabatan.
” Prilaku anak muda juga telah banayk menyimpang dari karakter bangsa. Pengaruh globalisasi dan teknologi menjadi salah satu pemicu,” ujar Dr Ferry Liando menyimpulkan materi yang disampaikan pada seminar wawasan kebangsaan yg dilaksanakan oleh Kesbangpol Manado di Hotel Grand Puri Manado, Selasa (15/06/2021).
Pembicara lain adalah Mayor TNI Jance Walangitan dari Kodim dan kaban Kesbangpol Manado ibu Meiske Conny Lantu SE. Peserta adalah tokoh masyarakat, sejumlah , pimpinan LPM dan Guru.(Jr)