Jurnalis Ekonomi Sulut Belajar QRIS di BI

Jurnalis Ekonomi Sulut Belajar QRIS di BI

SULUTDAILY|| Jakarta- Hari pertama Media Gathering BI Sulawesi Utara 2019, sebanyak 27 wartawan ekonomi Sulut mendapat kesempatan berdialog dengan Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko (Jubir BI) di
Bank Sentral Republik Indonesia, Rabu (23/10/2019).

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko (tengah) bersama Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut Arbonas Hutabarat bersama Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Sulut, Eko Irianto

Acara Talkshow yang dipandu Kepala Kantor BI Sulawesi Utara Arbonas Hutabarat ini membahas Quick Response Indonesian Standard (QRIS) dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang kini sedang dipersiapkan BI dan akan direalisasikan pada Januari 2020.

Menurut Onny, QRIS mengusung motto UNGGUL yakni Universal, Gampang, Untung dan Langsung, dimaksudkan untuk mendorong efisiensi transaksi, mempercepat inklusi keuangan serta memajukan UMKM.

“Standar QR diharapkan akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, untuk Indonesia Maju,” katanya.

Makna branding UNGGUL mengandung makna, yaitu pertama, Universal. Artinya, penggunaan QRIS bersifat inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di domestik dan luar negeri.

Kedua, Gampang, masyarakat dapat bertransaksi dengan mudah dan aman dalam satu genggaman ponsel.

Ketiga, Untung, transaksi dengan QRIS menguntungkan pembeli dan penjual karena transaksi berlangsung efisien melalui satu kode QR yang dapat digunakan untuk semua aplikasi pembayaran pada ponsel.

Keempat, Langsung, transaksi dengan QRIS langsung terjadi, karena prosesnya cepat dan seketika sehingga mendukung kelancaran sistem pembayaran.

Dikatakannya, pemanfaatan QRIS sangat efisien baik bagi merchant maupun konsumen. Sebab, nantinya hanya perlu satu kode untuk melakukan pembayaran dengan berbagai aplikasi dompet digital.

QRIS dioperasionalkan melalui Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 21 Tahun 2019 tentang Implementasi QRIS. Dalam aturan tersebut, dengan satu jenis QR Code bisa digunakan oleh seluruh Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP). Namun, PJSP yang terdiri dari bank dan lembaga selain bank wajib melakukan pendaftaran QRIS di BI.

” Proses pendaftaran PJSP sedang dimaksimalkan termasuk lembaga switching dan merchant aggregator juga perlu mendapatkan izin dari BI,” kata Onny.

Terkait Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), BI mendorong masyarakat menggunakan kartu ATM/Debet berlogo GPN.

“Untuk kartu GPN sudah terdistribusi sebanyak 44,4 juta. Dan untuk memfasilitasi penukaran kartu berlogo GPN, Bank Indonesia juga bekerja sama dengan perbankan,” jelas Onny sambil menambahkan penggunaan kartu berlogo GPN sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Ketika memasuki sesi tanya jawab, Jubir BI ini disuguhkan dengan sejumlah pertanyaan oleh wartawan ekonomi di Sulut. Hampir semua Peserta Media Gathering mengajuk pertanyaan tentang QRIS dan implementasinya di Sulawesi Utara.

Kepala Kantor Perwakilan Indonesia Sulawesi Utara, Arbonas Hutabarat saat memandu acara Talkshow  mengatakan iven gathering  akan menambah dan meningkatkan  wawasan wartawan tentang kebijakan BI terkait pembayaran digital.

“Berbagai informasi yang langsung disampaikan Pak Onny ini kami harapkan dapat meningkatkan literasi para wartawan ekonomi Sulawesi Utara,” harapnya sambil mengapresiasi respons wartawan selama hampir 2 jam berdialog.

Usai Talkshow dan makan siang rombongan bertolak menuju kota Bandung.( Jr)

CATEGORIES
TAGS
Share This