Jokowi Lebih Unggul dari Peserta Konvensi Capres Demokrat
Survei LSI: 12 nama peserta konvensi kurang dikenal-
SULUT DAILY|| Jakarta – Marzuki Alie, salah satu peserta konvensi partai Demokrat mengkritik kinerja anggota komite. Menurutnya, tugas komite belum maksimal sehingga berdampak pada konvensi yang kurang dikenal oleh masyarakat. “Komite belum melakukan tugasnya dengan maksimal, membuka ruang yang luas kepada semua peserta konvensi untuk berkomunikasi dengan rakyat,” kata Marzuki.
Marzuki mengatakan hasil lembaga survei yang menyebut konvensi belum populer di mata masyarakat dapat menjadi semangat peserta konvensi. “Mudah-mudahan menjadi pil pahit yang membangun semangat kader untuk bangkit,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, hasil jajak pendapat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan bahwa belum banyak yang mengenal peserta konvensi capres Partai Demokrat. Seluruh peserta konvensi, dinilai belum dapat menandingi pamor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Seperti diketahui 12 nama peserta konvensi berasal dari latar belakang yang berbeda, mulai dari politisi, akademisi, hingga pensiunan TNI. Mereka adalah Dahlan Iskan, Marzuki Alie, Pramono Edhie, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Anies Baswedan, Dino Patti Djalal, Irman Gusman, SH Sarundajang, Ali Masykur Musa, dan Endiartono Sutarto.
“Jokowi itu masuk capres wacana, karena belum ada inisiatif untuk usung dia dan belum ada kejelasan partai. Bisa dibilang peserta konvensi kalah pamor dengan Jokowi,” ujar peneliti LSI Rully Akbar, dalam survei yang bertema ‘Terancamnya Konvensi Demokrat, dari Hero to Zero kah Nasib Demokrat?’ di gedung LSI, Rawamangun, Jakarta Timur.
Dari survei tersebut, kandidat capres dari partai lain seperti Megawati Soekarnoputri, Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, Joko Widodo, Wiranto, dan Hatta Rajasa memiliki tingkat pengenalan sebesar 70 persen. “Sedangkan, nama-nama peserta konvensi masih di bawah 60 persen tingkat pengenalanannya,” kata Rully.
Survei dilakukan pada 12 September sampai 5 Oktober 2013 di 33 Provinsi di Indonesia dengan menggunakan 1.200 responden. Survei ini menggunakan wawancara tatap muka. Metode yang digunakan multistage random sampling, dengan margin of error sebesar 2,9 persen.(tribunnews/JbR)