
Hasrat Dr Donna untuk Fakutas Hukum Unsrat Manado
Hasrat melakukan perbaikan segala sesuatu menjadi lebih baik pada proses kegiatan akademik yang sesuai dengan ‘Tri Dharma Perguruan Tinggi’ membutuhkan komitmen bersama dan kesadaran yang tulus Civitas Academika . Melaksanakan perubahan progresif untuk menikmati keadilan bersama, menghadirkan kenyamanan dalam berkarya serta menjaga kampus dengan dinamika persoalan yang beragam, memerlukan Tim kerja yang solid . Ini adalah bentuk keprihatinan dan keinginan yang kuat Dr Donna Okthalia Setiabudhi SH.MH terhadap kampusnya Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi (FH Unsrat) Manado.
Dr Donna adalah salah satu dari tiga calon yang ditetapkan Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat M.Sc DEA melalui SK Nomor 326/UN12/KP/2022 tertanggal 16 Pebruari 2022 . Bersama Dr Jemmy Sondakh SH MH dan Dr Emma Valentine Senewe SH MH akan bertarung dalam pemilihan Dekan Fakultas Hukum Unsrat Manado dalam waktu dekat.

Menurut perempuan kelahiran Surakarta 03 Oktober 1982 (40 tahun) ini, Fakultas Hukum membutuhkan pemimpin yang tegas untuk melakukan perubahan progresif terutama Managerial yang tidak mengabaikan unsur keadilan. Kekeluargaan dan kebersamaan menjadi asas yang harus dilaksanakan secara tulus dan jujur dalam peran dan tanggung jawab yang diberikan siapapun Dekan nya.
” Tim worknya harus solid dan semua yang menjadi bagian civitas akademi merasa nyaman dalam berkarya sehingga menjadikan Fakultas Hukum semakin dibanggakan,’’ kata Dr Donna, dosen sejak 2006 dan sudah dua periode menjabat Sekretaris Bagian Hukum Tata Negara di FH Unsrat saat diwawancara sulutdaily.com, Rabu (16/02/2022).
Ia juga menginginkan Kampus Merah mampu menyelesaikan dinamika persoalan yang saat ini sedang menggrogoti semangat profesionalitas yakni berita- berita yang viral di berbagai media sosial, baik dugaan pelecehan terhadap mahasiswi dan dugaan pungli maupun ujian-ujian yang sesungguhnya bisa diantisipasi melalui perbaikan sistem. Persoalan ini memang tidak serta merta bisa langsung diselesaikan tetapi membutuhkan proses .
‘’Yang terpenting pemimpin yang akan terpilih nanti memiliki komitmen untuk menjalankan ‘Tri Dharma Perguruan Tinggi’ dengan baik dan benar,’’ ujar pendiri dan anggota Asosiasi Perbandingan Hukum Seluruh Indonesia ini.
Dr Donna yang pernah mengikuti Summer Course di Utrecht University Belanda juga Pembina Ormawa Fakultas Hukum optimis, sebagai seorang dosen perempuan tentu memilliki kelebihan untuk melakukan pendekatan dalam menyelesaian ragam persoalan yang dialami mahasiswa-mahasiswi serta para dosen di fakultas. ‘’ Siapapun yang akan menang dalam pertarungan pemilihan dekan nanti, saya tetap berkomitmen untuk mendukung adanya perubahan progresif di fakultas,’’ janji Dr Donna, yang saat ini menjadi Tim Pakar Pimpinan DPRD Sulut dan pernah menjadi Tim Seleksi KPU Manado dan Tim Penyusun sejumlah Peraturan Daerah (Perda) .

Sebagai calon dekan termuda, istri Toar Palilingan SH MH ini mengaku sangat menghormati senioritas yang sudah membudaya di lingkungan Fakultas Hukum. ‘’ Tapi saya akan berjuang juga mewakili para kaum milenial di fakultas. Mahasiswa di era milenial tidak lagi seperti ‘bejana kosong’ yang harus dipenuhi dengan berbagai pengetahuan oleh para dosennya. Mereka harus dipahami sebagai pribadi yang memiliki keunikan dan kreativitas masing-masing,’’ tutur Dr Donna. (Jeane Rondonuwu)