GMKI Manado Prihatin dengan Penyelenggaran Pileg 2014
Nilai Banyak Kelemahan Fundamental dalam Proses Penyelenggaraan Pemilu®
SULUTDAILY|| Manado- Pemilhan umum legislastif yang telah terlaksana pada 9 April 2014, menyisahkan sejumlah catatan dalam hal penyelenggaraannya. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Manado, selaku lembaga resmi pemantau Pemilu yang terakreditasi KPU-RI menyatakan keprihatinan dalam melihat kenyataan yang terjadi dimana cukup banyak ditemui kelemahan yang fundamental dalam proses penyelenggaraan Pemilu.
Menyikapi hal tersebut GMKI Manado sementara menyiapkan telahan tertulis yang akan diteruskan ke KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara Pemilu, dan disela-sela proses penyusunannya mereka melaksanakan aksi simpatik yang diwujudkan dengan kegiatan Ibadah dan Doa bersama dalam rangka menggumuli kekurangan dan sejumlah kekurangan yang mereka temui pada saat penyelenggaraan Pemilu. Hajatan tersebut dilangsungkan di Student Center GMKI pada Kamis, (17/04/2014) dan dihadiri oleh ratusan kader dan senior member’s GMKI.
Ketua BPC GMKI Manado, Erick G. Kawatu, SE bahwa Pemilihan Umum adalah momentum strategis bagi kehidupan bernegara. Sudah selayaknya peristiwa tersebut dimaknai dengan penuh tanggung jawab oleh pihak penyelenggara pemilu, sehingga potensi peyimpangan dan pelanggaran akan dapat diminimalisir. ‘’ Namun kenyataan dilapangan kami menemui justru ada begitu banyak kekurangan yang tersaji sebagai akibat dari ketidaksiapan dan inkompetensi dari penyelenggara pemilu sendiri. Ini menjadi catatan kritis kami yang akan kami teruskan ke otoritas yang berwenang, dalam hal ini DKPP” ujar Kawatu.
Kawatu menambahkan, bahwa sejumlah kelemahan seperti tertukarnya surat suara, prosedur teknis yang amburadul, banyaknya angka golput khususnya dilingkungan mahasiswa dan warga pendatang yang diakibatkan minimnya sosialisasi, serta molornya sejumlah pelno yang membuka ruang manipulasi hasil pemilu, adalah beberapa noda yang sangat mencederai kehormatan pemilu di bumi nyiur melambai ini, oleh karenanya ia meminta keseriusan KPU dan Bawaslu dalam mengawal hasil pemilu tersebut, dan kalau memang tidak mampu lebih baik mereka mundur demi kemaslahatan bangsa.
Sementara itu, Franciscus Enoch, SH sebagai Sekretaris GMKI Manado menyatakan akan terus mengawal sejumlah kekurangan dan penyelewengan sampai bermuara di ranah penegakkan hukum terpadu. “Setiap tindak pidana pemilu harus ditangani dengan serius, sehingga mampu memberikan efek jera bagi para pelanggar. Ini akan menimbulkan dampak yang postif terhadap budaya demokrasi kedepannya, dan harapan tersebut dapat terwujud jika pihak penegak hokum konsisten,’’kata Franciscus.
Pdt. Berty Langi, S.Th yang menjadi Khadim dalam Ibadah dan Doa bersama tersebut, menyampaikan harapannya bagi generasi muda dan mahasiswa untuk berani menjadi corong muda yang idealis dalam mendobrak segala bentuk ketidakadilan, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi generasi muda secara luas. (Jr)