Deklarasi ‘Ahok For Sulut’ Sukses; Peserta Hanya Kenalan Lewat Medsos
SULUTDAILY || Manado – Deklarasi ‘Ahok For Sulut’ sukses digelar pada Jumat, (25/1/2018) di salah satu restoran Kawasan Megamas Manado. Ada puluhan orang yang hadir dan berasal dari berbagai latar belakang profesi serta daerah kabupaten kota.
Menariknya ternyata yang hadir hampir semuanya spontanitas, yaitu lewat informasi di media sosial (medsos). Mereka datang dengan biaya sendiri dan tidak mengharapkan apa-apa. Mereka hanya ingin memberi dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok supaya tetap eksis dan tetap mau menjadi pemimpin dengan karakter serta prestasinya yang terbukti sudah terbukti mampu memajukan daerah yang pernah dipimpinnya.
“Saya sudah lama fans dengan Pak Ahok. Saya ke sini hanya lihat info dari Facebook teman dan saya datang untuk mendukung Pak Ahok supaya tetap dihargai dan bisa menjadi salah satu pemimpin di Indonesia ini,” ungkap Herry Sundah seorang pemandu wisata asal Kabupaten Minahasa Utara kepada sulutdaily.com.
Senada diungkapkan Maykel Undap seorang karyawan swasta asal Kota Tomohon. Ia hadir ketika mendapatkan info dari Facebook adanya komunitas pendukung Ahok yang mengelar acara menyambut kebebasan Ahok dari penjara. Sempat bertanya-tanya dengan nama komunitas ‘Ahok For Sulut’ akhirnya terjawab ketika ia hadir langsung dalam deklarasinya.
“Saya bersyukur ada acara seperti ini supaya pemimpin seperti Pak Ahok jangan sampai disia-siakan. Pak Ahok harus tetap berkarya menjadi pemimpin daerah atau Menteri? Setelah bebas murni. Apalagi kasusnya bukan karena korupsi atau cabul dan mungkin Pak Ahok satu-satunya Gubernur di Indonesia yang dipenjara bukan karena kasus korupsi. Melihat prestasinya yang hanya beberapa tahun memimpin Jakarta tapi mampu membuat Jakarta bersih dan maju, bahkan ada data-data rilnya, maka saya sangat mendukung semua teman-teman yang mau berjuang agar Pak Ahok tetap menjadi pemimpin,” ujar pria yang juga pendiri Himpunan Cleaning Service di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Menurut Undap, kegiatan seperti ini baik karena akan menaikkan harga tawar Pak Ahok dan semua kader pemimpin potensial dari kaum minoritas. “Jangan salah persepsi saya tidak hadir disini untuk mendukung Pak Ahok segera menjadi Gubernur Sulut (Pilgub 2020, red) tetapi jika memang tidak dihargai di pusat maka saya yakin ada daerah lain yang butuh dipimpin orang seperti Pak Ahok demi kemajuan yang lebih cepat, adil dan merata,” ujarnya.
Ia mengakui Provinsi Sulut dan Kota Manado masih sangat minim perhatian terkait kebersihan dan penanggulangan sampah. Sementara Pak Ahok terbukti sangat perhatian soal pencegahan sampah yang berkaitan dengan kemajuan pariwisata dan kesehatan. “Deklarasi Ahok For Sulut ini juga semoga bisa menjadi bahan introspeksi bagi pemimpin di daerah ini supaya bisa mencontoh cara memimpin Pak Ahok. Contohnya soal stop buang sampah. Pak Ahok itu melakukan pencegahan bukan nanti sudah banjir, lingkungan tercemar, penyakit DBD dimana-mana, barulah dilakukan tindakan, seperti yang terjadi di daerah kita ini,” katanya.
Sementara itu, Charles Talumingan salah satu inisator ‘Ahok For Sulut’ mengatakan komunitas ini terbentuk secara spontan. Bermula dari penyambutan mereka saat mengetahui Pak Ahok akan dibebaskan dari penjara. “Deklarasi ini merupakan bagian dari acara syukuran atas dibebaskannya Pak Ahok dari tahanan. Deklarasi ini sebagai bentuk kerinduan masyarakat Sulawesi Utara supaya Pak Ahok tetap berkarier di dunia politik secara positif karena cara kepemimpinannya yang berkualitas saat menjadi anggota DPR RI, Bupati Belitung Timur, Wagub DKI Jakarta dan Gubernur DKI Jakarta,” ujar mahasiswa Pasca Sarjana Unima Manado ini.
Adrian Giroth insiator lainnya mengungkapkan usai deklarasi ini mereka akan mengadakan berbagai kegiatan positif. Kegiatan akan berupa bakti sosial, seminar motivasi mengundang Pak Ahok, ibadah bersama dengan Lansia dan satu acara akbar yang rencananya digelar Bulan Februari. “Banyak kegiatan yang akan kita buat berdasarkan usulan teman-teman yang hadir dalam deklarasi. Tentunya kegiatan-kegiatan yang positif yang menunjukan karakter BTP yaitu Bersih, Transparan dan Profesional,” ungkapnya. Terkait kehadiran sejumlah calon legislatif (Caleg) dalam deklarasi ini, menurut Giroth itu adalah hak asasi manusia sebab acara ini memang terbuka untuk umum. “Ini acara komunitas kami tidak membatasi caleg namun tentu saja sudah disepakati tidak boleh menggunakan atribut dan tidak boleh dijadikan tempat kampanye sebab pendukung Ahok dari berbagai latar belakang termasuk dari berbagai bendera partai,” katanya.
Selain Charles Talumingan dari Sangihe dan Adrian Giroth dari Manado, ada 4 anak muda lainnya yang menjadi insiator ‘Ahok For Sulut’ yaitu Ferry Sanger Weku dari Manado, Tommy E. Makanoneng dari Bolmong, Moses David Wullur dari Minahasa Utara dan Imanuel Mangune dari Minahasa Selatan. (yr)