Calon DPD RI Ini Terus Kampanyekan No Rice n No Plastic!

Calon DPD RI Ini Terus Kampanyekan No Rice n No Plastic!

SULUTDAILY //Sangihe – Ketergantungan terhadap beras merupakan hal yang tidak baik bagi manusia apalagi sumber energi bukan hanya dari beras (nasi). Sejumlah penelitian mengatakan beras menjadi sumber penyakit seperti diabetes dan obesitas jika dikonsumsi berlebihan.

Demikian halnya pengunaan plastik yang akan menyebabkan polusi dan pencemaran lingkungan sebab plastik susah untuk terurai. Kedua hal ini tidak sepele dan jika tidak dikampanyekan maka akan mengancam keberlangsungan hidup manusia.

Atas dasar itulah sehingga seorang aktivis perempuan terus mendukung program ‘No Rice n No Plastic’. No Rice bukan berarti harafiah tidak lagi makan nasi namun membatasi konsumsi dari beras. “Saya sangat bangga ketika mengetahui pemerintah Kabupaten Sangihe dan masyarakat Sangihe menggelorakan program ‘2 Days No Rice’. Setiap hari Selasa dan Jumat menu makanan masyarakat wajib menyantap sajian dari bahan pangan lokal organik seperti sagu, singkong, talas, ubi jalar dan lain-lain alias tidak makan nasi.. yang tentu saja dipadupadankan dengan dengan ikan dan sayur-sayuran,” ungkap aktivis perempuan Dra. Jull Takaliuang yang kini mencalonkan diri menjadi Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Provinsi Sulawesi Utara ini, usai menghadiri acara adat Madaseng di Kampong Kauhis, Kecamatan Manganitu, (14 – 15/12/2918).

Begitu juga ‘no plastik’ bukan berarti melarang semua perusahaan produksi plastik namun perlahan mengurangi penggunaan plastik yang kini semua mini market dan pasar menggunakannya. Penelitian di beberapa negara maju di dunia bahkan belum lama ini dari Univeritas Indonesia menyimpulkan sampah plastik jika dibakar akan menipiskan lapisan ozon bumi dan menyebabkan banyak penyakit mematikan seperti gangguan pernapasan dan kanker. Sampah yang semula padat akan berubah menjadi partikel zat yang merusak lapisan ozon. Gas rumah kaca pun akan meningkat sehingga pemanasan global semakin parah.

“Bisa dibayangkan beberapa tahun yang akan datang bumi ini akan penuh dengan sampah plastik yang butuh puluhan bahkan ratusan tahun untuk terurai? Tanah akan tercemar dan tanaman yang dihasilkan dari tanah yang sudah tercemar bisa dibayangkan jika dikonsumsi dan masuk ke tubuh manusia. Belum lagi dampak pemanasan global,”  ujar Takaliuang yang juga menjabat Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Sulut ini.

Jull Takaliuang menegaskan ia akan terus berkampanye ‘No Rice n No Plastic’ di provinsi ini dengan mengungkapkan dampak negatifnya dan memberi solusi terbaik. “Saya terpanggil untuk menjadi wakil rakyat karena banyak alasan, satu diantaranya karena isu-isu global yang perlu dikampanyekan demi kepentingan banyak orang,” ujar istri dari Didi Koleangan, SH ini. (yr)

CATEGORIES
TAGS
Share This