Amar: Presiden dan Gubernur Sudah Bagi Sembako, Bupati Mitra Bagi Apa?
SULUTDAILY|| Ratahan – Legislator Gerindra Amar Kosoloi angkat suara menyikapi statemen Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap SH, yang meminta Kapolda Sulawesi Utara untuk memenjarakan dirinya terkait cuitannya di media sosial facebook.
Dikatakan Amar Kosoloi, sebagai anggota DPRD Mitra, terkait tuduhan bahwa dirinya melakukan fitnah, pencemaran nama baik, atau perbuatan tidak menyenangkan terhadap tim relawan pengubur orang mati yang positif covid 19 di Mitra, itu tidak benar.
“Apa sebab? Yang saya suarakan itu walaupun melalui media sosial adalah bagian dari tugas saya sebagai anggota DPRD Mitra dalam melakukan fungsi kontrol. Ingat! Anggota DPRD Mitra sejajar dengan kepala daerah,” sebut Ketua Fraksi Gerakan Keadilan Indonesia ini.
Lanjut Kosoloi menyebutkan, pada dasarnya dirinya tidak keberatan terhadap pembentukan relawan yang bertugas untuk pemakaman jenazah yang terkena virus covid 19, sebab itu sudah menjadi tugas pemerintah untuk menyediakannya.
“Hanya saja perlu diingat, yang paling dibutuhkan rakyat hari ini adalah bantuan sosial berupa sembako dari pemerintah. Sebagian besar rakyat hari ini terkena dampak covid 19. Jadi jangan mengalihkan isu dari lambatnya pemerintah daerah menyediakan dan menyelurkan sembako kepada masyarakat dengan pembentukan ralawan penggali kubur,” singgung Kosoloi.
Selanjutnya dalam penanggulangan covid 19, legislator asal Dapil 2 ini menuturkan, tentu ada skala prioritas yang harus diutamakan sesuai ajuran dari presiden, menteri bahkan gubernur.
“Nah, Pak Bupati lewat pernyataan diberbagai media mengatakan ada 1.970 ton beras dan dana cadangan 40 miliar. Pertanya saya, mana berasnya dan mana BLT-nya? Sampai hari ini tidak ada,” tanya Kosoloi.
Dikatakan Kosoloi, ketika pemerintah melakukan sosial pshical distancine, rakyat tidak bekerja dan hanya diam di rumah, seharusnya pemerintah daerah peka terhadap keluhan dan penderitaan rakyat Mitra.
“Dengan situasi yang terjadi saat ini, apakah mo tunggu rakyat mengemis ke pemerintah baru diberi? Ini sama saja bupati mempertontonkan ketidak mengertiannya kalau berpikiran seperti itu. Sebab rakyat Mitra menuntut haknya ketika ada pandemi covid 19. Doi so ada kwa. Itu doi rakyat bukan milik pribadi. Itu yang menjadi skala prioritas. Presiden sementara membagikan sembako, gubernur sementara membagikan sembako, bupati Mitra bagi apa?,” semburnya.
Disisi lain soal pernyataan sang gladiator yang ingin memenjarakan dirinya, Kosoloi tidak mempermasalahkannya. Dirinya justru mempersilahkan bupati melaporkan dirinya ke aparat penegak hukum.
“Kalo soal laporan polisi yang disebutkan dalam berbagai pembritaan silahkan, itu hak bupati. Tapi paling bagus kalau bupati yang jadi pelapor jangan wakili orang lain. Sebab semua ada konsekwensi hukum,” tantang Kosoloi.
(***)