Ini Kunci Sukses UKM Manado Disaat Pandemi Covid-19
SULUTDAILY|| Manado – Harus diakui Pandemi COVID-19 memberikan pengaruh yang signifikan bagi sektor perekonomian negara, tak terkecuali Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Guna mendukung keberlanjutan UKM di tengah COVID-19, JNE sebagai mitra UKM hadirkan wadah bagi para UKM untuk berkolaborasi dan berbagi insight untuk berjualan online di era pandemi.
Mendukung sektor UKM untuk bersaing di dunia digital, di momen HUT Kota Manado ke 398, JNE menggelar webinar bertajuk ‘JNE Ngajak Online 2021 – Goll…Aborasi Bisnis Online 2021 Kota Manado’. Melalui webinar online ini diharapkan UKM di Indonesia, khususnya di Manado dapat mengembangkan kemampuan bersaing di dunia digital, baik dalam skala nasional dan global.
Webinar dibuka oleh Julianus Barthen Patinggi selaku Kepala Cabang Utama JNE Manado. Dalam sambutannya Julianus berharap webinar ini mampu mendukung perekonomian pelaku usaha di Sulawesi Utara terutama Manado untuk terus melakukan ekspansi bisnis dan fokus menekuni bisnis online di masa pandemi.
“Bisnis online menjadi peluang yang sangat bagus untuk menghasilkan sesuatu dari rumah. Digital marketing sangat diperlukan, support, referensi dan banyak cara bisa kita pakai untuk memastikan kita mendapat sesuatu yang berarti untuk berjualan di ranah online. Mudah mudahan ini menjadi dinamika baru dan ilmu baru untuk memastikan dunia usaha kita bisa berjalan dengan baik, bisa tumbuh setiap tahun nya bukan dari hasil saja tapi dari nilai manfaat.”, Ujar Julianus dalam acara Gollaborasi Bisnis Online yang digelar secara virtual via Zoom, Rabu (14/7/2021).
JNE Manado siap mendukung para pelaku UKM di Sulawesi Utara terutama Manado dengan berbagai layanan yang ditawarkan seperti JLC Point, pick-up yang bisa dilakukan di tempat permintaan pelanggan, dan layanan COD bagi perusahaan atau pelaku usaha retail, bahkan kabarnya JNE juga akan meluncurkan aplikasi yang memungkinkan pelanggan untuk memproses layanan pick-up dengan 1 aplikasi saja, sehingga aspek kemudahan bisa dirasakan oleh para pelaku usaha.
Tak hanya itu, JNE juga berkomitmen untuk mendekatkan agen kepada para pelanggan termasuk diantaranya pelaku UKM melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat seperti pelatihan digital marketing.
Gelaran webinar ini turut dihadiri oleh Mila selaku owner Dapur Aisyah, ia menyatakan perjalanan bisnisnya sempat terpuruk di awal masa pandemi.
“Sejak pandemi perjualan sangat anjlok hingga 90%, hampir tidak ada pemasukan sama sekali. Saya tidak mau berhenti sampai disitu dan saya tidak mau hal ini menjadi hambatan saya. Kebetulan saya mengikuti pelatihan dari berbagai dinas dan juga on boarding dari JNE, dari situ saya coba optimalkan berjualan secara online,”ungkap Mila.
Mila menekankan pentingnya memiliki foto produk yang menarik dan menggunakan strategi pemasaran soft selling untuk optimalisasi penjualan online.
“Dengan optimalkan sosial media saya, melalui facebook dan instagram, memang ada sedikit budget saya keluarkan untuk foto produk sebaik mungkin. Setelah saya mulai perbaiki postingan saya yang tidak hanya jualan, namun juga berisikan soft selling mulai banyak pelanggan berdatangan. Contohnya saya sering post hal lucu dari Manado lalu saya post jualan saya setelahnya. Setelah itu datanglah pembeli. Ilmu yang saya dapat selama ini saya aplikasikan dalam jualan saya,” tegas Mila.
“Dunia online ini luar biasa jika kita memang memanfaatkannya dengan baik. Buat teman-teman tetap semangat di masa pandemi ini, yang belum punya produk sendiri pun bisa berkolaborasi dengan rekan yang lain, para reseller atau produsen. Kita bisa menghasilkan pundi pundi meski tidak memproduksi barang sendiri, seperti dengan menjadi reseller dan dropshipper” ungkap Mila sebagai motivasi bagi para pelaku usaha untuk menjalankan bisnis secara online.
Sementara itu, Sekretaris Koperasi Serba Usaha (KSU) Bahari Jaya, John Sorongan mengatakan melalui budidaya Koperasi Bahari Jaya, UKM Manado sangat terbantu dengan disediakannya bahan-bahan perikanan seperti hanakatsu dan ikan kayu.
John menyatakan pihaknya sempat menerima tawaran ekspor untuk produk budidaya ikannya, tak disangka pandemi hadir dan menghambat proses distribusi.
“Salah satu dampak yang paling kita rasakan adalah ada orang dari Jepang dan Korea yang datang dan deal ke kami sehingga kami ekspor di Desember 2019. Namun sejak pandemi, roda perekonomian kami tertutup, kontainer kami tertahan. Lalu produk yang tidak terpakai ini kami olah untuk menjadi takoyaki dan okonomiyaki. Kami membuat ramuan tepungnya, belajar saja dari google dan youtube. Dan ternyata doa dari teman teman yang pernah kami bantu sehingga produk kami mulai dikenal,” jelasnya.
Sepakat dengan apa yang disampaikan Mila terkait pentingnya mind set pebisnis ditengah kegelisahan pandemi, John menyatakan “Kalau kita mau berusaha dan mau maju, jangan berfikir mau sukses dulu. Harus mampu biasa adaptasi dengan perubahan. Perubahan belum tentu menghasilkan yang kita harapkan, tapi kalau ingin maju, kita harus berubah. Dan ini tergantung pada diri sendiri seperti yang Ibu Mila sampaikan, yaitu mind set,”ujarnya.
“Dari Kemendikbud meminta kami untuk melakukan pelatihan untuk usia dibawah 30 tahun dengan tingkatan UKM baru. Kita ajarkan membuat takoyaki dan okonomiyaki. Jadi tetap optimis meski sakit hati dan kecewa. Kita bisa survive karena kita mengandalkan tuhan, doa dari teman-teman dan keluarga.”, tambah John.
Dalam kegiatan ini, Manado merupakan kota ke-35 dari gelaran webinar JNE Ngajak Online 2021 – Goll…Aborasi Bisnis Online 2021 yang sebelumnya telah dilakukan di Tanjung Pandan. Gelaran webinar ini juga dalam rangka memperingati hari jadi kota Manado yang ke-398 pada 14 Juli 2021.
Setelah Kota Manado, gelaran roadshow ini akan kembali hadir di Kota Palangkaraya pada 19 Juli 2021. Roadshow di 60 kota di seluruh Indonesia, JNE Ngajak Online 2021 dimulai pada 26 Januari 2021 di Samarinda dan akan berakhir pada 29 Desember 2021 di Ternate. (*/Jr)