Pandeinuwu: 10 Tahun, Tomohon Tidak Mampu Manfaatkan Sumber PAD
SULUTDAILY|| Jakarta – Sosok pengusaha bisnis online asal Kota Tomohon yang berkiprah di Jakarta Freddy Pandeinuwu menilai subtansi pengembangan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) oleh Pemerintah Kota Tomohon dalam 10 tahun adalah tidak mampu!
Menurutnya, (26/10/2020) jika digali secara mendalam selama berkuasa (10 tahun), menimbulkan pertanyaan sederhana soal berapa uang yang mengalir dari APBN + APBD Kota Tomohon + lainnya berbentuk hibah dan lain lain, hasilnya pada rakyat seperti apa, kuncinya tidak maksimal.
“Sedangkan adanya asumsi bakal terjadi pemberatan kepada masyarakat lewat pajak untuk peningkatan PAD, jika dihitung – dihitung, sangat sederhana dengan asumsi kekinian APBD dengan jumlah penduduk, maka setiap warga bisa mendapat tunai sekitar 9 juta. Tapi itu tidak mungkin dilaksanakan karena ada negara yang mempercayakan lewat birokrasi daerah yaitu Pemerintah Kota Tomohon,” ujar Pandeinuwu.
Menurutnya, esensinya negara memberikan modal untuk mengelola kota dengan jumlah 700-an milyar sejatinya dengan deskripsi sederhana diatas, seharusnya masyarakat Tomohon idealnya sudah sejahtera.
“Ini menjadi sebuah teka-teki, soal anggaran diapakan dan dikemanakan??? Masyarakat Tomohon memiliki mental kerja dan enterpreneurship yang tinggi dan rajin. Berkebun dan berdagang, serta beternak dapat mendorong pertumbuhan ekonomi mikro/sektor riil. Adakah upaya yg signifikan dan serius untuk mengembangkan dan membesarkan para petani, peternak dan pedagang melalui trickle down efect by APBD?,” ungkap Pandeinuwu.
Dirinya justru mempertanyakan kerja Pemerintah Kota Tomohon dan jajarannya. Menghabiskan uang rakyat? atau perlu Investigasi!!
“Yang dikelihatan hanya belanja modal, itupun penuh persoalan contoh Gaji THL sekarang. Infrastruktur seperti Menara Alfa Omega yang nampak seolah-olah??(many question & question mark!) dan masih banyak lagi,” jelas Pandeinuwu. (davyt)