Aktivis Mahasiswa Minta Dewan Penyantun Netral Pada Pilrek Unima
SULUTDAILY||Minahasa – Pemilihan Rektor Unima telah sampai pada tahapan Wawancara Calon Rektor (Carek). Terdapat 3 nama calon yang tersisa dan diundang oleh Panitia untuk melakukan wawancara oleh pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan tinggal menunggu tahapan pemilihan yang akan dilaksanakan pada 19 Agustus 2020 mendatang.
Mahasiswa Unima lewat Aktivis pergerakan yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Unima (FORMAMA) melayangkan surat terbuka untuk Dewan Penyantun, Rektor dan Senat Unima. Dalam surat atau panflet yang beredar sampai ke Kantor Pusat Unima berisi meminta untuk Rektor dan Senat Unima untuk tidak melibatkan Partai Politik untuk mengintervensi Pemilihan Rektor tahun 2020.
Hal yang sama juga ditujukan kepada Dewan Penyantun dalam hal ini Gubernur Sulawesi Utara bapak Olly Dondokambey untuk tidak mengintervensi secara Politik Pilrek Unima karena mengingat bapak olly adalah salah Ketua Partai di sulawesi utara dan pimpinan Partai di pusat.
Mahasiswa tidak menginginkan hal 4-5 tahun lalu terjadi di universitas tercinta ini, yang terlalu banyak melibatkan Partai Politik dalam pemilihan Rektor. Mengingat juga dalam waktu dekat akan ada pemilihan kepala daerah Gubernur dan Wakil Gubernur.
Para Aktivis juga mengingingatkan dan meminta untuk tidak memainkan isu Primordial dalam Pilrek Unima karena Unima pernah dipimpin oleh Rektor di Luar Minahasa dan Sulawesi Utara. Surat terbuka tersebut ditutup dengan kalimat ancaman untuk turun kejalan menduduki kantor pusat unima dan Kantor Gubernur Sulut.
Helvriech Harvey salah satu aktivis Unima menjelakan “ Inti dari Surat terbuka tersebut adalah ingin mengingatkan dan memohon kepada Rektor dan senat Unima untuk tidak mengundang dan melibatkan salah satu partai Politik mengintervensi Pilrek tahun ini, seperti pada 4-5 tahun yang lalu yang berbuntut panjang pada pelaksanaan kepemimpinan Rektor terpilih” Ucap Helvriech.
Ditambahkannya lagi isi dari tulisan tersebut juga meminta Gubernur Sulawesi Utara bapak Olly Dondokambey selaku Dewan Penyantun untuk tidak mengintervensi pemilihan rektor, karena mengingat posisi pak Olly adalah salah satu ketua Partai Politik di Sulut dan Salah satu pimpinan pusat. disinyalir ada sala satu kelompok yang meminta dukungan gubernur Sulut. Pilrek Unima akan berdampak pada pemilihan Kepala Daerah Sulawesi Utara jika terlalu banyak diintervensi politik, karena isu Primordial kental dimainkan bisa menyebabkan sekelompok orang/suku atau daerah didiskriminasi. Jika tidak digubris maka kami akan menduduki kantor pusat UNIMA
Ketua Aliansi Dosen Unima DR. Jemy Poli menjelaskan “Gubernur Sulut diminta untuk netral dalam P ilrek Unima, apalagi sebagai ketua dewan penyantun gubernur perlu kiranya benar-benar menjadi pengayom, pelindung, bahkan lebih dari itu penyuport dan bisa juga sebagai penyandang dana untuk kegiatan yang produkti, kreatif dan inovatif untuk pengembangan SDM masyarakat Sulawesi Utara.” Ungkap Polii (jw)