Yessy Momongan Sebut KPU Akan Sosialisasi Khusus Pemilih Pemula
SULUTDAILY ||Manado – Seorang pelajar di sebuah SMA di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara mengatakan jika ia dan teman-temannya mendapat tawaran seratus ribu rupiah jika memberikan fotokopi KTP mereka. Penawaran ini muncul dari oknum calon legislator (caleg) yang rupanya ingin mengalang suara dari pemilih pemula yang berstatus pelajar SMA.
“Ada caleg yang janji mau kasih uang kalau torang (pelajar SMA) mau pasang sticker miliknya dirumah torang. Jadi dia janji ke taman-teman mau kasih duit,” ungkap AI, seorang pelajar SMA yang tahun ini menjadi pemilih pemula berdialek Manado, Rabu (10/04/2019).
Menurut AI, ada temannya yang cerita jika dia akan mengunakan hak pilihnya hanya jika ada caleg yang memberinya uang. Ada juga temannya yang lain yang akan menggunakan hak pilih tetapi untuk memilih Presiden saja tidak untuk DPD, DPR RI atau DPRD. “Kami sebenarnya bingung mau pilih yang bagaimana karena kami tidak begitu tahu politik. Kami juga tidak begitu kenal caleg-caleg dan banyak yang ikut-ikutan yang ramai saja,” katanya.
Terkait ini, Komisioner KPU Sulut Yessy Momongan, Sth, Msi angkat bicara. Ia menegaskan jika ada caleg yang bagi-bagi uang ke pemilih pemula dan ada yang melaporkan dan disertai bukti yang akurat maka mereka akan memprosesnya secara hukum.
“Pemilih pemula adalah sebuah ruang yang seharusnya dijaga agar mereka membangun sistem kedepan sebagai pemilih yang fun, nyaman karena pemilih anak muda yang akan menentukan nasib negara kita kedepannya. Artinya hal seperti ini (money politic) yang harus kita hindari. Kita KPU akan melakukan soailisasi khusus untuk pemilih pemula di sisa waktu ini,” ungkapnya disela acara Focus Group Discussion (FGD) bertema ‘Caleg Perempuan Sulut dan Bahaya Money Politic Pada Pemilu 2019’ di Meeting Room, Graha Manado Post, Rabu (10/04/2019).
Selain terkait pemilih pemula, Momongan juga berharap semua elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawasi pelaksanaan Pemilu pada 17 April mendatang. “Kita bersama-sama harus mengawal perolehan suara itu agar tetap sebagaimana mestinya ketika perhitungan sampai rekap hingga tingkat nasional,” tuturnya. (yr)