
Pihak Sekolah Klarifikasi Soal Anak Ditolak di SMPN 1 Manado. Riva: Sistem Menolak karena berkas tidak valid.
SulutDaily || Manado, 15 Juli 2025 — Kepala SMP Negeri 1 Manado menanggapi laporan terkait dua anak dari keluarga kurang mampu yang di tolak.
Dalam klarifikasinya, Riva Rori menegaskan bahwa Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) sudah sesuai dengan aturan yang di atur.
“Kami telah melaksanakan proses penerimaan sesuai dengan aturan yang diberlakukan oleh dinas Pendidikan Kota Manado”.ujar Riva
Terkait kasus Ikra dan Raisa, Pihak Sekolah menyampaikan bahwa tidak menolak siswa miskin, tetapi sistem yang menolak, dikarenakan berkas yang di bawah saat mendaftar ditolak oleh sistem.
Nama keduanya memang tercatat sebagai penerima bantuan pemerintah seperti PIP dan PKH. Namun, ada kendala administratif berupa domisili, dimana data lokasi tempat tinggal dari kedua anak ini tidak masuk dalam domisili sekolah.
“Kami pastikan semua anak berhak sekolah. Tidak ada diskriminasi. Terkai kasus ini, yang menolak adalah sistem bukan dari pihak sekolah, dikarenakan tempat tinggal dari kedua calon siswa tersebut tidak masuk dalam domisili sekolah. Tendas Riva
Riva juga menyayangkan beredarnya isu adanya calo dalam proses SPMB. Menurutnya, sistem online dibuat untuk mencegah praktik-praktik semacam itu.
“Kalau ada oknum yang bermain, kami minta warga untuk segera melaporkan dengan bukti. Kami akan tindak tegas.” Tutup Riva Rori.
Sementara itu, Ketua Panitia SPMB yang namanya terseret dalam kasus ini angkat bicara. Ia menegaskan bahwa praktek calo di SMP Negeri 1 Manado itu tidak benar.
“Nda ada calo di SMP Satu” Ujar Wage.
Wage menambahkan, Kalau ada pemberitaan permainan calo pada penerimaan murid baru di SMP N 1 Manado tolong sertakan bukti yang akurat agar tidak timbul opini yang menjatuhkan instansi dalam hal ini SMP N 1 Manado.
“Kalo memang ada calo, kase kamari depe bukti supaya masyarakat tau, jangan hanya buat tulisan tanpa bukti”. Tutup Ketua Panitia SPMB SMP N 1 Manado.
Terkait jalur Afirmasi, mana bisa menerima siswa yang jauh dari sekolah dan tidak masuk domisili. Ini hanya akan menyusahkan siswa tersebut karena harus mengeluarkan dana transporatasi lebih ketika datang ke sekolah.
Dan Untuk 2 siswa yang di tolak, pihak sekolah sudah memfasilitasi dengan mencarikan sekolah negeri yang belum memenuhi kuota yang dapat dijangkau oleh mereka. */hw